DEIR AZZUR (Arrahmah.com) – Beberapa hari lalu serangan udara Rusia menargetkan sebuah desa di pedesaan barat Deir Azzur, membunuh dua orang bersaudara, Baylasan dan Eman Muhammad Matar Al-Zobaa yang berusia kurang dari 7 tahun dan sepupu mereka Liyan yang baru berusia 5 tahun, saat mereka sedang tidur di atap rumah mereka.
Aktivis Abo Hizifa menjelaskan kepada Zaman Alwasl bahwa desa Mohimidiya telah dirampas layanan dasarnya seperti pasokan air dan listrik di samping hak anak-anak untuk belajar. Orang-orang di desa berada di bawah ancaman serangan udara Rusia.
Ia menjelaskan bahwa warga di desa tersebut sering tidur di atap rumah karena cuaca panas dan tidak adanya listrik, dan seperti apa yang dialami oleh dua bersaudara Baylasan dan Eman serta sepupu mereka Liyan, pesawat tempur Rusia melancarkan serangan dan membunuh mereka serta melukai ibu mereka.
Di hari yang sama dalam serangan yang membunuh tiga gadis kecil, serangan bom kluster di lokasi lain, membunuh pemuda yang tengah tidur di atap rumah tuan mereka.
Warga desa Mohimidiyah dikenal dengan kemurahan hati dan moral yang baik, mereka selalu menyambut orang-orang yang terlantar di rumah-rumah mereka, di mana sulit untuk menemukan rumah tanpa keluarga pengungsi di sana. (haninmazaya/arrahmah.com)