JAKARTA (Arrahmah.com) – Tidak biasanya, Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dibuka dengan iringan musik beraliran hip-hop atau rap. Musik karya M Marzuki berjudul ‘Jogja Istimewa’ yang sudah tersohor di Yogya itu membuka Mukernas PKS.
Acara ini dibuka oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X yang didampingi Presiden PKS Lutfi Hasan Ishaaq, di Hotel Sheraton Yogyakarta, Kamis (24/02/2011).
Para petinggi PKS hadir dalam pembukaan Mukernas ini. Mereka yang terlihat antara lain Ketua Dewan Syuro Ustadz Hilmi Amiluddin, mantan Presiden PKS Hidayat Nur Wahid, Ketua Fraksi PKS Mustafa Kamal, serta para Menteri dari PKS diantaranya Menkominfo Tifatul Sembiring, Menristek Suharna Surapranata dan Mensos Salim Segaf Al-Jufri.
Mukernas PKS 2011 ini dihadiri 2.500 utusan yang mewaliki DPP, DPW, DPC dan simpatisan aktif serta kader partai se-Indonesia. Dalam sambutannya Sultan mengatakan, slogan PKS yang mengusung HAM dan Kebebasan beragama sangat tepat dengan situasi saat ini. Sebab isu-isu kekerasan yang mengatas namakan agama mulai marak di Indonesia.
Selain itu, kata Sultan, perlu diperhatikan pula bahwa partai politik bukan hanya sebagai organisasi. Namun menurut Sultan, partai harus mampu eksis dan mengakar pada rakyat. Dalam situasi politik, parpol juga harus mendukung suara rakyat.
“Suara rakyat adalah suara Tuhan, tapi saat ini suara rakyat adalah suara uang,” sindir Sultan pada situasi saat ini. Dengan harapan itu pemerintah provinsi DIY menyampaikan agar PKS tetap jadi partner untuk berkontribusi pada masyarakat dalam aspek budaya, agama dan politik.
Sementara itu Presiden PKS Lutfi Hasan Ishaaq menyampaikan, ini adalah formula terhadap masyarakat kita telah diterima oleh masyarakat. PKS adalah partai pertama yang siap diverifikasi untuk maju 2014. “Kami targetkan tidak kurang dari 1 juta kader dalam 1 tahun,” ujar Luthfi. (viva/arrahmah.com)