MADRID (Arrahmah.com) – Shalat tarawih yang dilakukan oleh komunitas Muslim di sebuah situs Katolik di kota Granada, Spanyol, telah memicu kontroversi di antara penduduk dan politisi, dengan beberapa orang menyebut acara tersebut “tidak sopan” dan provokatif, Heat Street melaporkan pada Selasa (13/6/2017).
Komunitas Muslim di Granada pada Sabtu petang pekan lalu berkumpul untuk sholat di sebuah taman bernama Gardens of Triumph, yang dianggap sebagai situs tradisional Katolik. Acara tersebut mendapat izin dari kota dan dipromosikan dengan tanda “Datang dan ketahui lebih dalam Ramadhan”.
Walikota Francisco Cuenca juga menyambut baik acara tersebut untuk mempromosikan Granada sebagai “kota koeksistensi dan toleransi”. Namun beberapa orang mempermasalahkan lokasi kegiatan yang mencakup patung Maria.
Beberapa politisi beralih ke media sosial untuk mengungkapkan kemarahan mereka: “Mr. Paco Cuenca mengacaukan toleransi dan penghormatan religius dengan provokasi. Bagaimana mungkin ada seruan untuk shalat bagi di Virgin of Triumph??” tweet seorang anggota Kongres Spanyol Luis Salvador.
Politisi Manuel Olivares lainnya memposting di Facebook dengan menyebut keputusan kota tersebut “sangat disayangkan” dan “tidak sopan”. Dia mengklaim bahwa walikota “berfokus untuk memprovokasi, menghadapi dan mengubah koeksistensi pengakuan agama”.
Beberapa kritikus lainnya bahkan meminta “tindakan reparasi” dengan meminta umat Katolik berkumpul di tempat yang sama pada Selasa dan melafalkan rosario.
Sementara anggota dewan Jemima Sánchez membela acara ini di Facebooknya dengan menuliskan “Multikulturalisme tidak akan pernah menjadi ancaman, ini adalah nilai tambah.”
“Fenomena itu adalah sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya yang membawa kita lebih dekat dan membuat kita lebih setara,” lanjut Sánchez.
Granada sempat berada di bawah pemerintahan Islam selama hampir 800 tahun, sampai tahun 1492. (althaf/arrahmah.com)