Bismillahirrahmanirrahim
Mencermati perkembangan kehidupan sosial kenegaraan di Indonesia dan gagalnya sistem demokrasi, ideologi sekuler, nasionalis, liberal yang dominan di seluruh dunia dewasa ini dalam pengelolaan negara serta kehidupan antar bangsa. Telah melahirkan konflik komunal, sosial dan horizontal, penindasan kemanusiaan, eksploitasi barbar terhadap sumberdaya alam dan manusia, korupsi merajalela, sindikasi narkoba dan kriminalitas semakin luas. Maka Majelis Mujahidin perlu menyampaikan rekomendasi strategis untuk mempertahankan kedaulatan, martabat dan integritas bangsa di tengah-tengah dominasi dan intervensi kekuatan oligarki global sebagai berikut :
Memperhatikan :
-
Kondisi eksternal: Kegagalan sistem dan ideologi sekuler dalam berbagai kehidupan umat manusia; Ekonomi yang hedonis dan amburadul, hukum yang diskriminatif, permisifisme sosial, kriminalitas, dekadensi moral merajalela, korupsi, narkoba serta penistaan martabat manusia, perempuan dan anak-anak.
-
Kondisi internal: Peran umat Islam yang termarjinalkan, baik aspek intelektual, sosial, ekonomi, politik, maupun kebudayaan. Akibat mentalitas minder terhadap kelompok materialisme sekuler, humanisme sekuler, sekularisasi ilmu pengetahuan.
Menimbang:
-
Keinginan dunia untuk mewujudkan tatanan dunia baru yang integral dan konprehensif sebagaimana dikumandangkan PBB, sejak 1955, yang realitas hingga saat ini tidak bisa menemukan konsep yang jelas dan praktis untuk diimplementasikan di segala aspek kehidupan manusia.
-
Mengingat bahwa Al-Qur’an dan sunah nabi telah memiliki konsep yang dibutuhkan oleh umat manusia, baik dimasa lalu maupun di zaman super modern sebagaimana diakui oleh Prof. HR. Ghibb, Toynbee dan George Bernard Shaw.
Memutuskan:
Menyampaikan tantangan terbuka kepada kaum sekuler, liberal dan nasionalis, untuk melakukan uji sahih dan keabsahan ideologi sekuler, liberalis dan nasionalis agar dapat diantisipasi dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh ideologi-ideologi tersebut terhadap tatanan kehidupan demi menyelamatkan umat manusia dan dunia dari bencana yang lebih dahsyat dikemudian hari.
Yogyakarta, 28 – 29 R. Awwal 1434/9-10 Februari 2013 M
Lajnah Tanfidziyah Majelis Mujahidin