WASHINGTON (Arrahmah.com) – Intelijen AS mengklaim telah menerima informasi bahwa putra pendiri Al-Qaeda, Syaikh Usamah bin Laden, Hamza telah meninggal, NBC News melaporkan Rabu (31/7/2019).
NBC mengatakan tiga pejabat AS telah mengkonfirmasi bahwa mereka memiliki informasi tentang kematian Hamza bin Laden, tetapi tidak memberikan rincian tanggal atau tempat, dan tidak menunjukkan apakah mereka telah mengkonfirmasi informasi tersebut.
Dipertanyakan oleh wartawan di Kantor Oval, Presiden Donald Trump tidak mengkonfirmasi atau menolak laporan tersebut.
“Saya tidak ingin mengomentarinya,” katanya.
Pada bulan Februari pemerintah AS memberikan hadiah $ 1 juta pada siapa saja yang membunuh Hamza Bin Laden, mengatakan pria itu kadang-kadang dijuluki “putra mahkota jihad” yang “muncul sebagai pemimpin dalam waralaba Al Qaeda”.
Dia telah mengeluarkan pesan audio dan video yang menyerukan serangan ke Amerika Serikat dan negara-negara lain, terutama untuk membalas pembunuhan ayahnya oleh pasukan AS di Pakistan pada Mei 2011.
Dokumen yang disita dalam penggerebekan di rumah ayahnya di Abbottabad menunjukkan Hamza sedang dipersiapkan sebagai pewaris kepemimpinan Al-Qaeda, menurut Departemen Luar Negeri AS.
Pasukan AS juga menemukan video pernikahan Hamza, yang diperkirakan berusia 30 tahun, dengan putri pejabat senior Al-Qaeda lain yang diyakini telah terjadi di Iran.
Keberadaan Hamza bin Laden tidak pernah ditunjukkan.
Dia diyakini berada di bawah tahanan rumah di Iran tetapi laporan menunjukkan dia juga mungkin telah tinggal di Afghanistan, Pakistan, dan Suriah. (Althaf/arrahmah.com)