DHAKA (Arrahmah.com) – Pemerintah Bangladesh telah melarang tiga LSM untuk mengoperasikan kegiatan bantuan bagi para pengungsi Rohingya, yang melarikan diri dari kekerasan di Rakhine Myanmar.
Seorang anggota Komite Tetap Parlemen Kementerian Luar Negeri Bangladesh mengatakan kementerian tersebut menginformasikan keputusan tersebut kepada mereka.
“Dipercaya bahwa mereka menjalankan operasi lain di bawah perlindungan upaya bantuan,” kata anggota parlemen Mahjabeen Khaled, yang duduk di panel DPR, mengatakan kepada bdnews24.com.
“Beberapa orang lain, yang menjalankan operasi tanpa wewenang yang tepat, juga telah diperintahkan untuk menghentikan aktivitas mereka,” katanya pada Rabu (11/10/2017) setelah sebuah pertemuan komite tersebut.
Anggota panel lainnya, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan kepada bdnews24.com bahwa ketiga LSM tersebut adalah Muslim Aid Bangladesh, Islamic Relief and Allama Fazlullah Foundation.
Biro Urusan LSM pemerintah mengatakan operasi bantuan Muslim Aid dibatalkan pada bulan September.
Shahadat Hossain, direktur biro registrasi dan audit, bagaimanapun, tidak menjelaskan alasan keputusan tersebut saat ditanya oleh bdnews24.com.
Tidak ada pejabat Muslim Aid yang segera bersedia memberikan komentar. Nomor telepon yang ditemukan di halaman Facebook Fazlullah Foundation ditemukan dinon-aktifkan.
Koordinator Media Bangladesh Islamic Relief Saiful Azam mengatakan kepada bdnews24.com: “Kami telah meminta izin untuk menjalankan operasi bantuan, namun belum mendapat kabar dari pejabat.”
Pejabat Biro Urusan LSM Md Shah Alam, yang merupakan titik fokus dalam operasi bantuan Cox’s Bazar, mengatakan bahwa mereka tidak memiliki informasi mengenai operasi organisasi ini, namun mereka diberitahu bahwa mereka telah diberitahu oleh menteri luar negeri untuk mengumpulkan informasi. (althaf/arrahmah.com)