DAMASKUS (Arrahmah.com) – Kelompok oposisi di Suriah mengatakan militer telah bergerak ke dalam kota dan desa di pusat negara, menewaskan banyak pendemo damai.
Penduduk mengatakan pada Minggu (29/5/2011) bahwa tentara rezim menyerang kota Talbiseh, di mana lima orang dilaporkan tewas.
Tank juga menekan ke dalam Rastan, di mana dua orang dikatakan tewas. Sementara itu di Homs, kota terbesar ketiga di suriah, terdapat laporan bahwa seorang pendemo tewas ketika tentara rezim meleparkan tembakan ke arah dua bus berisi siswa sekolah.
Talbiseh berlokasi sekitar 10 Km dari utara Homs, di mana tank melepaskan tembakan ke perumahan utama di sana pada awal bulan ini.
Selama 10 minggu protes anti-pemerintah digelar di Suriah, menuntut mundurnya Presiden Bashar al-Assad, presiden suriah yang dimiliki oleh komunitas minoritas Alawite.
Jumlah terluka
Kantor berita Reuters melaporkan, mengutip seorang aktivis kemanusiaan, bahwa tentara keamanan telah menewaskan sedikitnya 11 sipil dan melukai banyak lainnya pada Minggu (29/5).
Razan Zaitouna, seorang pengacara ham, mengatakan melalui telepon dari Damaskus, bahwa pembunuhan terjadi di dalam dan sekitar Talbiseh dan Rastan.
Observatorium Suriah untuk Ham yang berbasis di Inggris mengatakan pada hari yang sama bahwa ia memiliki daftar nama delapan sipil yang tewas.
“Tentara telah berada di seluruh Talbiseh saat ini. Mereka membobol rumah sipil dan menangkapi warga,”
ujar salah seorang warga di kota Talbiseh yang berpenduduk sekitar 60.000 orang.
Bunyi peluru menggema di mana-mana.
Kantor berita resmi negara mengatakan empat anggota keamanan tewas di Talbiseh saat “menangkap teroris bersenjata” untuk menahan mereka dan mengadilinya di pengadilan.
Para aktivis mengatakan serangan hari Minggu di Rastan, Talbiseh dan Teir Maaleh di Homs terjadi setelah pihak berwenang memutuskan telekomunikasi di daerah tersebut.
Mereka mengatakan sejumlah jalan utama menuju dua kota itu ditutup oleh pasukan keamanan dan tentara.
Rincian tidak dapat diverifikasi secara independen karena media asing dilarang memasuki Suriah. (haninmazaya/arrahmah.com)