KAIRO (Arrahmah.com) – Presiden Mesir terpilih, Mohamed Morsi, ikut menunaikan shalat Jumat (29/6/2012) di Masjid Al Azhar kemudian mendatangani Tahrir Square yang dipenuhi oleh demonstran yang meminta agar dewan militer segera mentransfer kekuasaan pada presiden baru.
Televisi negara memperlihatkan Morsi dikelilingi oleh para pendukung di luar Al-Azhar setelah shalat.
Sebelumnya ketika Morsi tiba di Al-Azhar, ia diterima oleh Syaikh Ahmed al-Tayyeb, Mufti Ali Gomaa, Menteri Wakaf Mohamed Abdel Fadil al-Qousy dan sejumlah syaikh Al Azhar lainnya. Jamaah yang menghadiri shalat Jumat di masjid tersebut, “Allahu Akbar,Allahu Akbar” menyambut kedatangan Morsi.
Orang-orang mulai berkumpul pada Jumat pagi (29/6) di Tahrir Square untuk menyuarakan protes mereka agar militer segera kembali ke barak dan tidak memainkan peran lebih lanjut dalam kehidupan politik. Para pengunjuk rasa juga telah melancarkan aksi duduk di dalam alun-alun selama 11 hari terakhir.
Para pengunjuk rasa menuntut agar militer menyerahkan kekuasaan penuh kepada presiden dan membatalkan Deklarasi Konstitusi yang justru mengukuhkan kekuasaan militer yang juga membatasi kekuasaan presiden baru.
Mereka juga menyerukan agar militer mengembalikan Parlemen, yang dibubarkan oleh Mahkamah Konstitusi Agung pada 12 Juni.
Para demonstran menutup pintu masuk ke alun-alun demham menggunakan barikade besi dan memperketat jalan masuk alun-alun dengan memeriksa kartu identitas setiap orang yang ingin bergabung dengan protes tersebut.
Aksi massa ini direncanakan akan bermula dari masjid sekitar Kairo dan Giza ke alun-alun. Para pengunjuk rasa juga akan berbaris ke Istana Presiden untuk menekankan penolakan mereka terhadap Deklarasi Konstitusi dan pembubaran Majelis Rakyat.
Massa mulai berkumpul di sekitar podium yang telah didirikan di dekat American University di Kairo sejak aksi duduk dimulai 11 hari yang lalu. Panggung tersebut juga dipersiapkan untuk dipakai Morsi saat menyampaikan pidato. (althaf/arrahmah.com)