ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Juru bicara Imarah Islam Afghanistan (IIA) atau yang sebelumnya dikenal dengan nama Taliban, mengatakan salah satu pendiri Taliban telah dibebaskan dari tahanan Pakistan.
Mullah Abdul Ghani Baradar, menjabat sebagai komando kedua di bawah kepemimpinan Mullah Umar rahimahullah dan koordinator operasi militer di Afghanistan selatan. Dia ditangkap delapan tahun lalu di kota Karachi, Pakistan, lansir BBC pada Rabu (24/10/2018).
Para wartawan mengatakan pembebasannya terkait dengan upaya AS untuk menghidupkan kembali pembicaraan damai antara kelompok bersenjata dan pemerintah Afghanistan.
“Dia tidak dibebaskan karena dia sakit,” ujar seorang sumber IIA kepada BBC.
“Faktanya, Pakistan juga ingin dia berperan dalam pembicaraan damai. Dia dalam kondisi yang baik dan diharapkan bisa berperan dalam proses perdamaian.”
Para pejabat Taliban secara rahasia bertemu dengan diplomat AS di Qatar, berita tersebut muncul pada Juli lalu.
Dua anggota senior lainnya dari kelompok tersebut juga dibebaskan oleh Pakistan, menurut laporan Tolo.
Langkah itu dilakukan setelah kunjungan terakhir ke Kabul oleh perwakilan khusus AS Zalmay Khalilzad untuk membahas pembicaraan damai.
Dua pejabat intelijen Pakistan yang tidak ingin disebutkan namanya juga mengonfirmasi bahwa Mullah Baradar telah dibebaskan “setelah perundingan tingkat tinggi”, lapor AP.
Dikatakan bahwa pembebasan Mullah Baradar dilakukan setelah kunjungan ke Pakistan oleh menteri luar negeri Qatar, di mana Taliban memiliki kantor politik.
AS menginvasi Afghanistan pada tahun 2001 setelah peristiwa 911, menggulingkan Taliban dari kekuasaan dan perang pun pecah hingga saat ini. Perang panjang di Afghanistan tersebut telah menguras kantong AS dan mereka terjebak di sana tanpa bisa menemukan jalan keluar.
Presiden Donald Trump mengumumkan strategi baru tahun lalu, dan meningkatkan serangan udara terhadap pejuang IIA untuk mencoba memaksa mereka ke meja perundingan, tetapi sejauh ini strategi tersebut belum membuahkan hasil. IIA tetap pada sikapnya bahwa perundingan akan dilakukan jika seluruh pasukan asing angkat kaki dari Afghanistan. (haninmazaya/arrahmah.com)