SUKABUMI (Arrahmah.id) – Tim penyelamat Indonesia telah menemukan 10 mayat yang hanyut dalam banjir bandang yang menghantam desa-desa berbukit di Sukabumi, para pejabat mengatakan, dan menambahkan bahwa dua orang masih dinyatakan hilang.
Hujan deras sejak pekan lalu menyebabkan sungai-sungai meluap dan menerjang lebih dari 170 desa di kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dengan lumpur, batu-batu dan pohon-pohon yang berjatuhan di dusun-dusun di lereng gunung, Letnan Kolonel Yudi Hariyanto, yang mengepalai sebuah pos komando penyelamatan di Sukabumi, mengatakan pada Senin (9/12/2024), seperti dilansir Al Jazeera.
Tanah longsor, banjir bandang dan angin kencang menghancurkan 172 desa dan memaksa lebih dari 3.000 orang mengungsi ke tempat penampungan sementara dari pemerintah, kata Hariyanto. Pihak berwenang telah memperingatkan hampir 1.000 orang untuk mengungsi saat lebih dari 400 rumah terancam oleh cuaca ekstrem.
Bencana ini juga menghancurkan 31 jembatan, 81 jalan, dan 539 hektar (1.332 hektar) sawah, sementara 1.170 rumah terendam banjir hingga ke atap.
Cuaca ekstrem juga merusak lebih dari 3.300 rumah dan bangunan lainnya, kata badan penanggulangan bencana setempat.
Pada Senin, para petugas penyelamat menarik 10 mayat di desa-desa yang paling parah dilanda banjir di Tegalbuleud, Simpenan dan Ciemas, termasuk tiga anak-anak, dan para petugas penyelamat sedang mencari dua penduduk desa yang dilaporkan masih hilang, kata Hariyanto.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan banjir bandang yang disebabkan oleh hujan lebat di Sukabumi menyapu hampir semua yang dilewatinya, termasuk mobil, sepeda motor, kerbau dan sapi.
Rekaman yang dirilis oleh Badan SAR Jawa Barat menunjukkan jalan-jalan yang berubah menjadi sungai berwarna coklat keruh dan desa-desa yang tertutup oleh lumpur tebal, bebatuan dan pohon-pohon yang tumbang ketika tentara, polisi dan petugas penyelamat menarik tubuh-tubuh yang tertutup lumpur dari sebuah dusun yang hancur.
Negara kepulauan yang terdiri dari 17.000 pulau ini sedang bersiap-siap menghadapi cuaca buruk, saat para ahli meteorologi telah mendeteksi tiga sistem siklon tropis yang dapat membawa curah hujan lebat ke berbagai wilayah.
Cuaca ekstrem diperkirakan akan mempengaruhi wilayah-wilayah di Indonesia bagian barat dan timur dalam beberapa hari ke depan, menyebabkan curah hujan yang signifikan dan gelombang tinggi.
Bulan lalu, banjir bandang dan tanah longsor di provinsi Sumatera Utara menewaskan sedikitnya 29 orang. Banjir bandang melanda kota Medan, memaksa penundaan pemungutan suara untuk pemilihan kepala daerah di beberapa daerah. (haninmazaya/arrahmah.id)