CIANJUR (Arrahmah.com) – Puluhan rumah ambruk akibat pergerakan tanah di Kampung/Desa Cikancana, Kecamatan Sukaresmi, Cianjur. Pergerakan tanah sudah terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Camat Sukaresmi, Asep kusmana mengatakan, pergerakan tanah terus meluas hingga ke desa tetangga, dengan kecepatan 20 centimeter per jam. Sehingga ratusan warga di kampung tersebut terpaksa diungsikan ke Balai Desa Sukamahi, Kecamatan Cikalong Kulon.
Selain merusak rumah warga, pergerakan tanah menyebabkan jalan utama penghubung antar-desa sepanjang 20 meter ambrol, sehingga tidak dapat dilalui kendaraan baik roda empat maupun roda dua sekalipun.
“Untuk menuju lokasi, terpaksa harus menyusuri jalan setapak yang memakan waktu cukup lama untuk sampai ke lokasi, yang biasanya hanya ditempuh dalam waktu 15 menit,” katanya dikutip dari Antara, Kamis (29/1/2015).
Pihaknya telah melaporkan hal tersebut ke dinas terkait di Pemkab Cianjur dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur agar segera mendapat bantuan.
“BPBD Cianjur telah mendirikan posko di lokasi pergerakan tanah dan mendirikan dapur umum di lokasi pengungsian. Bahkan bantuan untuk warga telah didatangkan ke pengungsian. Saat ini pergerakan tanah terus meluas, bahkan jumlah rumah yang ambruk terus bertambah,” katanya.
Pihaknya mencatat, pada hari pertama pergerakan tanah terjadi dengan cepat, setelah hujan menguyur kawasan tersebut dengan intensitas tinggi. Akibatnya belasan rumah warga roboh. Hingga saat ini, jumlah rumah yang ambruk akibat pergerakan tanah menjadi 30 rumah.
“Untuk itu, kami bersama aparat keamanan dari TNI dan Polri, mengimbau warga untuk mengungsi dan dilarang masuk ke lokasi pergerakan tanah karena pergerakan terus terjadi dan mengancam puluhan rumah lainnya,” kata dia.
Kepala BPBD Cianjur, Asep Suhara mengatakan, pihaknya telah menempatkan sejumlah relawan untuk menjaga dan memantau pergerakan tanah di lokasi tersebut bersama TNI dan Polri.
Selain itu, pihaknya telah mendirikan sejumlah posko di sejumlah titik, termasuk mendirikan dapur umum di Balai Desa Sukamahi, untuk memenuhi kebutuhan pengungsi.
“Kami segera melakukan rapat kordinasi dengan aparat dan dinas terkait guna menangani bencana alam tersebut. Bahkan untuk relokasi kami akan berkordinasi dengan BMKG, apakah perkampungan tersebut masih layak huni atau harus direlokasi,” katanya. (azm/arrahmah.com)