JAKARTA (Arrahmah.com) – Salah seorang karyawan PT Freeport, Robby Hermawan, ditemukan dalam keadaan tewas, Ahad dini hari (14/9) sekitar pukul 00.30 WIT, setelah terowongan yang berlokasi di area tambang runtuh, sebagaimana dilansir oleh Antara News.
Menurut Antara News, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pudjo membenarkan terjadinya insiden tersebut.
Menurut Kombes Pudjo, kecelakaan yang terjadi di area tambang PT Freeport Indonesia berawal pada Sabtu (13/9) pukul 04.00 WIT. Ketika itu terjadi kecelakaan di area Grasberg bloc CAV (GBC 2) LEVEL 2760 T di jalur terowongan kereta “West Muckby”.
Kecelakaan kerja itu terjadi pada sebuah alat berat berupa jumbo jack no 117 yang tertimbun runtuhan batu saat memasang alat pengaman terowongan berupa besi screen di langit-langit terowongan.
Kejadian itu menyebabkan seorang operator yang bernama Roby Hermawan, dengan no pegawai ID 905543, tertimbun reruntuhan.
Boby yang berumur 33 tahun, meninggalkan seorang istri dan anak. Boby merupakan pekerja dari kontraktor PTFI, PT Redpath, dan telah bekerja di area tambang di Papua sejak tahun 2011.
Turut terlibat dalam insiden ini adalah Brad Skinner, seorang operator Jumbo Drill yang bekerja dekat dengan korban saat terjadi reruntuhan batu. Namun sangat disayangkan, Boby saat itu tidak dapat menyelamatkan diri dan tertimbun material yang berjatuhan.
Tim Gabungan underground Mine Rescue dan Emergency Preparedness & Response Group PTFI segera diterjunkan saat kejadian terjadi, dan terus bekerja tanpa mengenal lelah untuk membersihkan reruntuhan walaupun mereka menghadapi kondisi yang sulit di lokasi kejadian.
Namun, saat mereka berhasil menemukan Boby, sudah dalam kondisi tidak bernyawa. Jenazah Boby kemudian segera dibawa ke rumah sakit di mile 68 dan diterbangkan ke airport Timika. Pada pk. 11:00 hari ini jenazah sudah diterbangkan menggunakan pesawat charter dengan tujuan ke bandara Halim, dan dibawa ke rumah keluarganya yang berada di kawasan Garut, Jawa Barat.
Menanggapi insiden longsornya areal pertambangan bawah tanah di Grasberg Block Cave, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan akan memberikan teguran keras kepada PT Freeport Indonesia.
Namun demikian, Direktur Jenderal Minerba, Kementerian ESDM, R Sukhyar menuturkan bahwa teguran keras tersebut akan dilakukan setelah ada hasil investigasi dari Kementerian ESDM terhadap Freeport.
“Kita sudah kirim tim ke sana, Belum selesai masih di sana,” kata Sukhyar di Gedung DPR, Jakarta, Senin (15/9/2014).
Sukhyar menjelaskan, tim investigasi yang telah dikirim pemerintah ini nantinya akan menyelidiki apa penyebab sebenarnya kecelakaan yang terjadi di tambang yang telah menelan korban jiwa tersebut.
“Perizinan awal pasti dilakukan kajian FS. Nanti inilah yang dilihat itu (hasil FS) dengan praktek di lapangan. Kan SOP-nya ada. Kalau mereka ada distorsi, berarti mereka salah. Gitu kan?” tegas Sukhyar.
Tahun lalu, areal tambang yang digunakan sebagai fasilitas pelatihan Freeport juga runtuh.
(ameera/arrahmah.com)