KANDAHAR (Arrahmah.com) – The Asia Time Online melakukan wawancara dengan salah satu petinggi Taliban, Mullah Muhammad Hasan Rahmani, hafizhahullah. Di wawancara ini, ia membuat pernyataan sebagai berikut :
- Taliban tidak pernah melakukan pembicaraan damai sekalipun di Saudi Arabia
- Al-Sharq al-Awsat memberikan informasi palsu yang mengatakan anggota Taliban pergi ke Saudi
- Taliban menyangkal telah melemparkan cuka ke wajah anak-anak dan perempuan
- Taliban ingin menegakkan syariah Islam
- Suplai logistik dan makanan untuk tentara kafir sedang mengalami masa paceklik
Berikut petikan wawancaranya :
Rahmani, 50, salah satu anggota Taliban dan penasehat yang dekat dengan pemimpin Taliban, Mullah Umar, dengannyalah dia melakukan kontak sehari-hari, sehingga ia sering dikatakan sebagai “bayangan” Mullah Umar. Selama Taliban memerintah, Rahmani menjadi Gubernur Provinsi Kandahar.
Asia Times Online (ATO) : Silahkan perkenalkan diri Anda. Bagaimana Anda berkenalan dengan Taliban? Bagaimana Anda bisa menjadi Gubernur Kandahar? Apa hubungan Anda dengan Taliban saat ini?
Rahmani : Nama saya Hasan Rahmani. Saya seorang Gubernur Provinsi Kandahar, saat Taliban memerintah. Saya tergabung dengan Taliban sejak Taliban berdiri. Taliban merupakan pergerakan Islam, dan saya dari awal ingin terlibat dalam jihad, maka saya bergabung dengan Taliban. Saat beberapa wilayah dikuasai Taliban, saya diangkat sebagai Gubernur Kandahar.
ATO : Di mana Anda mendapatkan pendidikan?
Rahmani : Di tempat-tampat yang berbeda dan di sekolah-sekolah yang berbeda di Afghanistan, Peshawar, Quetta, dll.
ATO : Karena Anda masih sangat dekat dengan Mullah Umar, dan Anda masih menjadi bagian dari Dewan Shura Taliban, tolong jelaskan, mengapa Media-media Barat mengekspos pemberitaan bahwa Taliban telah melakukan pembicaraan damai dan mengatakan bahwa Arab Saudi sebagai peran utama dalam pembicaraan tersebut. Sebuah pemberitaan mengatakan Arab Saudi telah menawarkan Mullah Umar sebuah tempat peristirahatan.
Rahmani : Akhir-akhir ini Taliban mengalami kesuksesan dan tentara AS dan NATO dalam keadaan kalah. Musuh ingin menyimpangkan pemikiran Taliban. Tidak jarang mereka tawarkan pembicaraan-pembicaraan dan kadang mereka menyebarkan isu-isu gadungan lainnya. Taliban tidak pernah menerima tawaran negosiasi, tidak pernah melakukan pembicaraan di Arab Saudi (Mekkah) baru-baru ini dan Mullah Umar tidak menerima proposal Arab Saudi.
ATO : Al-Sharq al-Awsat sangat terpercaya (Berbasis di London), berita yang dipublikasikan menyebutkan dua nama yang menurut pengetahuan kami mereka anggota Taliban. Pertama Moulvi Abdul Kabeer, Gubernur Provinsi Nangarhar, selama Taliban berkuasa dan lainnya Syed Tayyab Agha, yang dahulu menjadi Sekretaris Mullah Umar. Mereka pergi ke Saudi dan makan malam bersama Raja Abdullah. Apakah berita ini benar? Apakah mereka benar-benar ke sana? Dan jika demikian, dalam kapasitas apa mereka ke sana?
Rahmani : Itu benar-benar berita yang salah. Moulvi Abdul Kabeer maupun Tayyab Agha tidak pernah pergi ke Saudi. Di akhir-akhir Ramadhan (akhir Oktober), Duta Besar Taliban untuk Pakistan, Mullah Abdul Salam Zaeef, diundang untuk makan malam, tetapi kemudian, media memproyeksikan bahwa pembicaraan dengan Taliban telah di mulai di bawah mediasi Saudi. Hal itu untuk melemahkan Taliban dan Jihad mereka. Faktanya, Taliban tidak ambil bagian dalam pembicaraan seperti itu, tidak juga walaupun mereka telah mempersiapkannya dengan matang.
ATO : Anda masih sangat dekat dengan Mullah Umar. Apakah dia masih memimpin Taliban di Afghanistan?
Rahmani : Mullah Umar Mujahid masih menjadi pemimpin kami. Dia adalah tapak kaki Taliban.
ATO : Setiap tahun selalu ada berita yang mengatakan Kandahar telah jatuh ke Taliban, tetapi mereka belum berhasil menduduki wilayah itu. Kecuali sebuah penjara telah berhasil dihancurkan, mereka tidak melakukan aksi penting lainnya. Mengapa?
Rahmani : Ini adalah perang. Terkadang Taliban telah berhasil menduduki beberapa wilayah yang dekat dengan Kandahar dan mereka yakin dapat menduduki Kandahar sehingga mereka membicarakan tentang pendudukan tersebut. Tetapi faktanya, Taliban memang belum bisa menduduki Kandahar.
ATO : Taliban dihujat karena telah menyiram cuka ke wajah para perempuan di Kandahar. Apakah ini benar?
Rahmani : Ini adalah propaganda dan fitnah yang ditujukan untuk Taliban. Tidak ada yang mengetahui siapa yang melakukan perbuatan tersebut. Menyiramkan cuka ke wajah manusia baik laki-laki maupun perempuan, bukanlah kebijakan Taliban dan Taliban menyangkal keterlibatan mereka dalam tindakan-tindakan seperti itu.
ATO : Media Barat mengatakan Taliban sudah memaksakan hukum Islam. Walaupun mereka tidak mempunyai pemerintahan di Afghanistan. Mereka menekan orang-orang untuk mempraktekkan Islam. Rakyat dilarang untuk mendengarkan musik dan harus menumbuhkan janggut serta mengenakan sorban. Adakah unsur ini?
Rahmani : Kenyataannya adalah ini adalah waktu untuk melakukan perlawanan dan Jihad merupakan fokus dari perlawanan tersebut. Tetapi di waktu yang sama, kami menekankan rakyat di sekitar kami untuk melakukan implementasi terhadap hukum Islam. Ini merupakan kewajiban setiap muslim untuk menjadikan Islam aturan hidupnya dan memotivasi mereka untuk mau melakukannya.
ATO : Taliban telah membuat strategi khusus untuk menjegal konvoi suplai NATO dan AS. Di Khaibar dan di Provinsi Nangarhar dan Wardak, Taliban telah melakukan penyerangan-penyerangan terhadap konvoi tersebut. Baru-baru ini, serangan serupa terjadi di Kandahar. Adakah selamanya serangan-serangan tersebut dilakukan di Kandahar?
Rahmani : Taliban telah menduduki semua rute utama di Afghanistan dan telah mencekik konvoi Suplai untuk NATO. Mereka telah mempersiapkan dengan matang untuk menjegal konvoi suplai NATO di antara Wardak dan Kandahar. Di tempat lainnya di Afghanistan, Taliban telah sangat siap melakukan hal tersebut.
ATO : Kandahar merupakan Provinsi terpenting di Afghanistan. Menurut sejarah, ingin menguasai pemilihan harus masuk ke wilayah ini. Semua prajurit terkemuka berasal dari Kandahar. Berapa banyak suku-suku Kandahar yang bersama Anda? Saya mendengar bahwa Suku milik Presiden Hamid Karzai (Popalzai) telah mendukung Taliban.
Rahmani : Ini adalah sebuah fakta, suku-suku di Kandahar telah mendukung Taliban, sekalipun suku milik Karzai dan bahwan suku paling tua di sana telah bersama Taliban. Semua suku mendukung Taliban.
ATO : Bisakah kalian menyebutkan nama suku-suku tersebut?
Rahmani : Achakzai, Noorzai, Hajizai, Wazir, sampai ke Kunar dan Khost semuanya mendukung Taliban dan Suku Barakzai juga bersama Taliban.
ATO : Popalzai?
Rahmani : Ya, tentu Popalzai, Ishaqzai, mereka yang dulu menentang Taliban, kini menghubungi kami dan berkata bahwa Karzai telah menipu mereka.
ATO : Tahun depan adalah jadwal pemilihan Presiden di Afghanistan. Kandahar adalah rumah Karzai. Di mana dia mengkonsentrasikan suara di sana pada pemilu lalu. Akankah kesuksesannya terulang tahun depan?
Rahmani : Seluruh dunia tahu, dia tidak mempunyai pendukung. Dia adalah orang yang lemah. Tidak ada orang yang mempercayainya. Dia telah kehilangan dukungan NATO dan AS. Oleh karena itu, tidak mungkin ia mendapatkan perhatian untuk pemilihan mendatang.
Syed Saleem Shahzad, Pemimpin The Asia Times Online di Pakistan.
(Hanin Mazaya/arrahmah.com)