KABUL (Arrahmah.id) — Taliban menolak seruan baru PBB yang meminta Imarah Islam itu membatalkan aturan penggunaan burqa bagi wanita di Afghanistan. Mereka mengatakan aturan itu sejalan dengan nilai-nilai Islam dan budaya setempat.
Dilansir VOA (27/5/2022), Kementerian luar negeri Taliban merilis pernyataan yang menolak keprihatinan PBB dan menyebutnya “tidak berdasar”.
Taliban juga mendesak komunitas global untuk tidak memberi vonis berdasar laporan menyesatkan dan menyudutkan dari media atau propaganda oposisi Taliban
Dalam pernyataan berturut-turut pekan ini, Dewan Keamanan PBB dan pengamat khusus badan dunia tentang situasi HAM di Afghanistan menyatakan “keprihatinan yang mendalam.”
Mereka dengan tajam mengkritik kebijakan terbaru Taliban yang meminta perempuan untuk menggunakan burqa (pakaian khas yang menutupi tubuh sepenuhnya di depan umum, termasuk wajah). Termasuk mengkritik kebijakan yang menyuruh penyiar perempuan di saluran TV Afghanistan untuk menutupi wajah mereka ketika bertugas.
Selain itu PBB juga meminta agar membolehkan pendidikan menengah bagi remaja putri, membolehkan pegawai negeri perempuan di beberapa departemen kembali bekerja, dan membolehkan perempuan bepergian lebih dari 70 km tanpa ditemani mahramnya.
Menjawab itu, Taliban mendesak masyarakat internasional untuk “menghargai” nilai-nilai Afghanistan. Taliban meminta masalah ini diselesaikan melalui dialog. (hanoum/arrahmah.id)