HERAT (Arrahmah.id) — Taliban mengumumkan kebijakan baru yakni wanita Afghanistan tidak lagi diizinkan menggunakan pemandian umum.
Penggunaan pemandian umum atau hammam merupakan tradisi lama dan menjadi satu-satunya kesempatan untuk mandi air hangat selama musim dingin di Afghanistan.
Sardar Mohammad Heydari, dari cabang provinsi Kementerian Penyebaran Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan, mengatakan wanita akan dilarang mandi di pemandian umum provinsi Balkh dan Herat, Afghanistan.
Namun Winuss Azizi, dari organisasi nirlaba Visions for Children di Afghanistan, memprotes kebijakan itu dan mengatakan sebagian besar rumah tangga di Herat dan Mazar-i-Sharif tidak memiliki akses air dan sanitasi yang memadai.
“Itulah mengapa orang bergantung pada hammam di musim dingin,” katanya, dilansir The Guardian (7/1/2022).
Lina Ebrahimi (26) yang tinggal di Herat, mengatakan: “Kami memiliki rumah kecil tanpa ruang untuk kamar mandi lengkap dengan air panas; itu sebabnya saya sering pergi ke hammam. Keluarga lain mungkin tidak memiliki fasilitas mandi sama sekali dan sepenuhnya bergantung pada pemandian umum untuk dibersihkan.”
Wanita dilarang menggunakan hammam publik selama pemerintahan Taliban 1996-2001. Banyak pemandian kuno yang diabaikan selama bertahun-tahun dan dihidupkan kembali hanya setelah invasi pimpinan AS tahun 2001. (hanoum/arrahmah.id)