ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Gerakan Taliban di Pakistan (TTP) merilis pernyataan ta’ziah atas kesyahidan dua pemimpin senior Al-Qaeda Anak Benua India (AQIS) akibat terkena serangan pesawat tak berawak Salibis AS pada awal tahun ini. Demikian dilaporkan Muqawamah dari pernyataan dalam rilis Umar Media, cabang media resmi TTP pada Jum’at (17/4/2015) itu menyoroti hubungan kerja yang erat antara kedua kelompok jihad.
Dalam rilis resminya, Muhammad Khurasani, juru bicara untuk Gerakan Taliban di Pakistan, menyampaikan pujian kepada Ustadz Ahmad Farooq dan Syaikh Qari ‘Imran Taqabbalahumallah dalam bahasa Urdu. Kedua syuhada ini merupakan Mujahid media jihad global yang mengusung perlawanan terhadap kaum kuffar di dunia cyber. Maasyaa Allah.
Ustadz Ahmad Farooq, yang menjabat sebagai wakil Amir Al-Qaeda di Anak Benua India, gugur dalam serangan pesawat tanpa awak AS pada 15 Januari. Sebelumnya, Syaikh Qari Imran, anggota syura (dewan pusat) AQIS dan komandan kelompok untuk wilayah Afghanistan, gugur pada 5 Januari.
Muhammad Khurasani menyebutkan bahwa Syaikh Qari ‘Imran merupakan salah satu di antara guru terbesar bagi Mujahidin, dan mencatat bahwa dirinya dan ribuan Mujahidin lainnya telah dilatih oleh beliau.
“Ribuan pemuda menerima pelatihan militer dari beliau sebelum berangkat dan melancarkan operasi serangan dahsyat terhadap kaum kafir,” ujar Muhammad Khurasani. “Saya juga mendapat pelatihan militer dari beliau. Dia selalu bertanya tentang rekan-rekannya yang berada di pelatihan militer, bertanya tentang apa yang mereka lakukan.”
Selama ini, Al-Qaeda, Gerakan Taliban Pakistan, dan sejumlah kelompok jihad telah mengoperasikan kamp pelatihan di wilayah kesukuan Pakistan dan di seluruh negeri untuk berlatih bersama.
Berdasarkan pengakuan Muhammad Khurasani, diketahui bahwa segala kegiatan Umar Media berada di bawah pengawasan dan bimbingan dari Al-Qaeda. Beliau mencatat bahwa Taliban Pakistan sering bekerja sama dengan Ustadz Ahmad Farooq, yang sebelumnya menjabat sebagai wakil Amir AQIS, sekaligus memimpin media Al-Qaeda di Pakistan.
“Kami sering bertemu untuk tujuan tugas media yang terkait. Selama pertemuan kami, dia akan memeriksa apakah ada kesalahan dalam produksi Umar Media atau kesalahan dalam pernyataan yang kami rilis, beliau akan memberitahukannya dengan cara yang sangat baik dan penuh kasih, yang memungkinkan saya untuk mendapatkan keuntungan dari sarannya yang berharga,” ujar juru bicara Taliban Pakistan itu (TTP)
Pernyataan Muhammad Khurasani mengenai Ustadz Muhammad Farooq dan Syaikh Qari ‘Imran Taqabbalahumallah lebih menyoroti hubungan erat antara kedua kelompok jihad tersebut.
Al-Qaeda dan Gerakan Taliban di Pakistan (TTP) telah memiliki hubungan kerja yang erat sejak TTP dibentuk pada Desember 2007. TTP telah memberikan tempat berlindung bagi Al-Qaeda di wilayah kesukuan Pakistan, sementara Al-Qaeda telah memberikan keahlian militer dan akses menuju jihad global. Selama ini, Al-Qaeda sering melakukan pengawasan dan hak veto atas keputusan kebijakan utama yang terkait dengan Gerakan Taliban di Pakistan.
Bukti hubungan ini terlihat dalam sejumlah kecil surat Syaikh Usamah bin Laden Rahimahullah yang telah dirilis kepada publik. Syaikh Usamah dan general manager-nya, Syaikh Atiyah Abdur Rahman Rahimahullah, sering membahas mengenai Gerakan Taliban di Pakistan. Sementara pemimpin Al-Qaeda itu sering mengungkapkan kekecewaannya atas serangan Taliban yang beberapa kali mengakibatkan jatuhnya korban di pihak sipil dan sejumlah isu-isu lainnya. Dengan demikian peran Al-Qaeda melakukan kontrol atas kelompok itu sangatlah jelas.
Sebagai contoh, ketika mantan Amir Gerakan Taliban di Pakistan Hakeemullah Mehsud Rahimahullah mengajukan draft peran kelompok Taliban dalam jihad Pakistan kepada Syaikh Usamah bin Laden, Al-Qaeda juga turut memberikan keputusannya.
Syaikh Atiyah dan wakilnya Syaikh Abu Yahya Al-Libi Rahimahumallah, dalam sebuah permasalahan juga pernah menegur Hakeemullah, mengatakan bahwa usulan Hakeemullah adalah “tidak dapat diterima dan kami tidak menyetujuinya karena mengandung kesalahan politik dan Syariah.”
Selain itu, kedua pemimpin Al-Qaeda itu menegur Hakeemullah yang menggambarkan para pejuang Al-Qaeda sebagai tamu dan mencoba untuk memecat Badr Mansoor, komandan satuan Mujahidin Al-Qaeda di Pakistan.
“Kami menjelaskan kepada Anda bahwa saudara Badr (Mansoor) adalah salah satu prajurit dari Tandhim Al-Qaeda yang bersumpah setia (berbai’at) kepada Syaikh Usamah (bin Laden), dia bagian dari kami, di bawah komando kami, Amir satuan kami,” tulis keduanya. “Badr Mansoor dan anggota lain dari kelompok kami tidak boleh diajak untuk bergabung dengan organisasi lain atau untuk memindahkannya ke lokasi lain. Sikap dan mandat kerja kelompok atau yang semisalnya hendaknya disampaikan kepada Amir dan atasan Tandhim-nya (Al-Qaeda).”
Teguran Al-Qaeda ke Hakeemullah tidak menyebabkan perpecahan antara kedua kelompok jihad. Bahkan, tampak bahwa Hakeemullah mengikuti perintah Al-Qaeda. Hingga akhir hayatnya, Badr Mansoor tetap menjadi komandan kompi Al-Qaeda. Beliau gugur dalam serangan pesawat tak berawak AS di Waziristan Utara pada bulan Februari 2012.
Allahu Akbar! (adibahasan/muqawamah.com/arrahmah.com)