PESHAWAR (Arrahmah.com) – Sebagian besar penduduk di lembah Swat menjadi pendengar setia saluran radio FM yang dioperasikan oleh Maulana Fazlullah, anggota Taliban. Mereka ingin mengetahui tentang ancaman atau serangan-serangan terbaru yang dilakukan oleh Taliban.
Siaran-siaran malam hari juga terdengar di area-area tertentu di luar distrik Swat. Ini adalah peluang terbuka yang digunakan Taliban untuk menyebarkan pengaruh mereka di Malakand agency dan penduduk lainnya di sekitar wilayah tersebut.
Pada Minggu (4/1), seorang lelaki bernama Karimullah yang tinggal di Desa Ouch Gharbi, Distrik Low Dir, dia mengatakan bahwa dirinya telah menghentikan kemusyrikan yang dilakukan di sekitar wilayahnya, seperti menggunakan jimat yang biasanya dimiliki oleh kaum fakir miskin untuk mendapatkan harta. Dia mengikuti satu peringatan yang dikatakan Maulana Fazlullah, wakil dari Maulana Shah Dauran di FM Radio. Untuk selanjutnya, ia berencana akan mengembangkan pertanian di wilayahnya agar penduduk sekitar mendapatkan mata pencaharian dan tidak meminta harta dari manapun yang tindakannya dapat mengeluarkannya dari Islam.
Pada pukul 8 setiap malamnya, Maulana Shah Dauran memulai siaran hariannya dengan menafsirkan ayat demi ayat dalam kitab suci Al-Qur’an ke dalam bahasa Pashto. Selanjutnya, dalam satu setengah sampai dua jam ke depan, ia berbicara dengan tema yang berbeda-beda. Seperti mengumumkan operasi militer yang dilaksanakan Taliban, informasi sekitar kejadian hari itu dan lainnya.
Shah Dauran, yang menguasai Desa Qambar, telah melakukan siaran radio tiap malamnya dalam beberapa bulan ini. Para pendengar setia tidak mau ketinggalan informasi dengan tidak mendengarkan siaran radio setiap malamnya. Ia terkenal berani menggunakan bahasa-bahasa keras melawan para politisi dan pejabat pemerintahan yang membantu tentara kafir memerangi Taliban.
FM Radio merupakan radio siaran yang tidak legal, tetapi operasi siarannya terus berlangsung sampai saat ini. Terkadang otoritas Pakistan mencoba menghalang-halangi siaran mereka, tetapi siaran radio tersebut kembali mengudara beberapa saat kemudian. Shah Dauran akan mengatakan, “Bantuan Allah untuk Taliban, sungguh, mereka tidak akan bisa menghalang-halangi siaran radio ini yang menyiarkan kebenaran, menyiarkan Islam.” (Hanin Mazaya/arrahmah.com)