NEW YORK (Arrahmah.com) – Serangan di kota New York menjadi buah bibir, terutama setelah Beitullah Mehsud mengumumkan bertanggungjawab atas serangan tersebut.
Klaim ini sulit diverifikasi karena pergerakan di bawah Beitullah tidak menggunakan metode tradisional, yaitu penggunaan al-Fajr Media sebagai perahu mereka untuk menunjukkan keaslian mereka.
Mereka hanya berbicara di depan media melalui jurubicaranya, klaim ini tidak direkam oleh kamera, inilah yang menyulitkan verifikasi. Sebagai contoh, ketika Bhutto dibunuh di Pakistan, di sana terdapat perdebatan bahwa mereka atau bukan yang berada di balik serangan.
Satu-satunya cara untuk mengetahui hal-hal itu benar-benar dilakukan mujahidin adalah dengan mengikuti metode tradisional, yaitu penggunaan media resmi untuk mengirimkan statemen atas apa-apa yang mereka lakukan.
Bagaimanapun, jika benar Beitullah yang berada di balik serangan, peristiwa ini membawa beberapa poin menarik :
– Menurut statemen media, dia melakukan operasi ini karena “pembalasan dendam atas serangan-serangan misil AS (di Pakistan) dan kebrutalan di Palestina.”
– Konsep mengenai pembalasan dendam dari daratan Islam satu ke daratan Islam lainnya berada dalam kategori Jihad global. Jika ia sungguh berada di balik ini semua, kini ia secara resmi menjejakkan kaki dalam jihad global, yang akan membuat dirinya ditakuti (oleh kaum kafir) seperti Syaikh Usamah bin Ladin.
– Media Amerika mencatat, Obama mengatakan “ini adalah kekerasan yang bodoh”. Mungkin kini Obama mengetahui bagaimana rasanya bila menerima “kekerasan bodoh”, yang sering dilakukan tentara AS dan hingga kini masih terus berlangsung di wilayah suku di Pakistan yang telah membunuh anak-anak dan wanita, bukan mujahidin. Beitullah Mehsud mengirimkan orangnya ke Amerika untuk menyebabkan kerusakan yang sama, mata untuk mata, gigi untuk gigi, seperti yang ia katakan. Benar-benar hipokrit jika mereka mengatakan ini sebagai sebuah tindakan “terorisme” atau “kekerasan bodoh” di New York ketika mereka (AS-red) terus-menerus melakukan hal yang sama untuk penduduk yang lemah di Pakistan.
– Sebelum operasi ini, media telah melaporkan peringatan dari Beitullah Mehsud untuk Amerika Serikata bahwa mereka akan melihat satu serangan pembalasan dendam yang akan “mengagumkan mata dunia”.
– Jika Beitullah berada di balik serangan ini (jika klaim nya benar-benar asli), hal itu memperlihatkan betapa lemahnya pengamanan Amerika. Jika orang-orang yang dikirim Beitullah melakukan perjalanan dari Pakistan ke Amerika, mereka dapat mengelabui pihak keamanan dengan baik, mereka juga mampu mengelabui FBI dengan sangat baik. (Hanin Mazaya/arrahmah.com/rvhtb)