Pakistan (arrahmah) – Sanak saudara dari pemimpin Taliban Pakistan yang baru saja dilepaskan dari tahanan, telah bersumpah untuk melanjutkan perjuangan bersenjata untuk menegakkan hukum Islam di wilayah baratlaut, meskipun sudah ada penandatanganan persetujuan damai dalam pembebasan itu.
Maulana Fazlullah, menantu dari Sufi Muhammad, mengatakan bahwa kelompoknya tidak akan diam dengan tentaranya hingga pemerintah menegakkan Syari’ah.
Pemerintah Pakistan melepaskan Muhammad setelah dicapai persetujuan dengan pemerintah Propinsi Perbatasan Barat Laut.
Persetujauan itu adalah, dimana kelompoknya akan meninggalkan kekerasan dan mengijinkan kampanye damai untuk hukum Islam, terlihat sebagai bagian dari usaha baru pemerintah untuk berdialog dengan kelompok bersenjata yang berperang melawan pemerintah.
Perang akan Dilanjutkan
Namun kata Muslim Khan juru bicara Fazlullah, para pejuang akan menurut pada Fazlullah untuk tidak menghentikan perang.
“Kami menyambut bebasnya Sufi Muhammad, tapi kami hanya akan berhenti ketika pemerintah mau menegakkan Syariah,” kata Khan.
“Kami berperang untuk menegakkan Islam. Jika pemerintah menegakkan syari’ah hari ini, kami akan menghentikan perjuangan ini.”
“Tapi kami ingin melihat langkah praktis pemerintah, dan tidak hanya berjanji.”
Khan mengatakan bahwa para pejuang yang dia bicarakan tidak melihat teks persetujuan yang di tandatangani Muhammad.
Kamal Hyder dari Aljazeera,melaporkan dari Malakand, di barat laut Pakistan, bahwa di sana ada perayaan atas bebasnya Sufi Muhammad.
“Sufi Muhammad mengontrol Malakand, daerah yang menjadi gerbang ke lembah Swat,dan dia mempunyai ribuan pemuda yang mendukungnya, yang akan berada di jalan hari ini, merayakan masa habisnya tujuh tahun hukuman Muhammad di penjara dengan penjagaan maksimum, katanya.
“Fazlullah telah mengatakan bahwa keharusan hukum Syari’ah adalah tujuan utama. Sekarang harus terlupakan bahwa Sufi Muhammad yang juga merupakan mertua dari Mullah Fazlullah,seorang senior, figur yang berpengaruh – saat dia berbicara, semua mendengarkan.
Tahun lalu, pendukung Fazlullah bertempur dengan pasukan keamanan atas kontrol daerah strategis lembah Swat.
Mayor Jendral Athar Abbas, juru bicara tentara Pakistan, mengatakan bahwa tidak ada keputusan yang telah di buat untuk menarik mundur tentaranya dari Lembah Swat.
Perbedaan
Sufi Muhammad, diyakini berumur sekitar 70 tahun, mengirimkan ribuan pejuang untuk melawan invasi Amerika di Afghanistan tahun 2001.
Dia menghabiskan waktu lima bulan di rumah sakit Peshawar untuk menyembuhkan sakitnya.
Muhammad divonis tiga tahun karena menyimpan senjata ilegal namun dia tinggal tujuh tahun di tahanan pemerintah hingga dia dilepaskan dan menandatangani perjanjian.
Kelompoknya, Tehrik Nifaz-e-Sharia Mohammed (Gerakan Untuk Penegakan Syari’ah) di komandani dibawah kepemimpinan Fazlullah setelah dia di tahan tahun 2002.
Kelompok Fazlullah, yang dilkabarkan berbeda pendapat dengan Muhammad, menginginkan seperti system Taliban, termasuk kewajiban jenggot bagi laki-laki, kewajiban cadar bagi wanita dan melarang musik dan televisi. [muslimdaily]
Sumber: MuslimDaily