PESHAWAR (Arrahmah.id) — Kelompok militan Taliban Pakistan, juga dikenal sebagai Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), mengaku bertanggung jawab atas pemboman bunuh diri hari Senin (30/1/2023) di sebuah masjid di dalam kompleks polisi Pakistan di Peshawar, ungkap Hindustan Times (31/1/2023).
Sebelumnya sebuah bom kuat meledak di masjid dan kantor polisi Kota Peshawar, Pakistan (30/1) menewaskan sedikitnya 61 orang dan 150 korban luka-luka, menurut konfirmasi rumah sakit yang dikutip kantor berita AFP.
Sebelum pengeboman hari Senin, TTP telah berulang kali memperingatkan polisi untuk tidak ikut serta dalam operasi melawan pejuangnya di Peshawar, ibu kota provinsi Khyber Pakhtunkhwa yang berbatasan dengan Afghanistan.
TTP secara resmi didirikan oleh militan Pakistan pada tahun 2007 ketika berbagai kelompok setuju untuk bekerja sama melawan Pakistan dan mendukung Taliban Afghanistan, yang memerangi pasukan AS dan NATO.
TTP menguasai sebagian besar wilayah suku Pakistan yang keras. Para anggotanya banyak diusir dari Pakistan ke negara tetangga Afghanistan sejak 2010. Namun setelah Taliban berkuasa kembali di Afghanistan, mereka kembali ke Pakistan.
Kelompok ini pernah menyetujui gencatan senjata dengan pemerintah Pakistan pada Juni 2022, tetapi kedua pihak berulang kali mengeklaim bahwa gencatan senjata itu diabaikan dan terjadi banyak bentrokan. (hanoum/arrahmah.id)