AIBAK (Arramah.com) – Kelompok Taliban semakin merajalela dengan kini mengumumkan telah merebut ibu kota provinsi keenam di Afghanistan.
Melalui kicauannya, Taliban menyatakan telah “membersihkan” kantor pemerintahan dan kepolisian di Aibak, Provinsi Samangan.
Kabar itu dibenarkan Wakil Gubernur Sefatullah Samangani, yang menyatakan para milisi masuk tanpa mendapat perlawanan.
Sebabnya, para tetua setempat meminta kepada pemerintah untuk mengampuni kota mereka karena hancur oleh baku tembak.
“Gubernur menerima, sehingga semua pasukan pemerintah ditarik dari kota,” ujar Samangani yang menambahkan Taliban kini sudah menguasai kota sepenuhnya.
Sebelumnya, kelompok militan ini sudah menguasai lima ibu kota provinsi di Afghanistan hanya dalam waktu tiga hari.
Kelima ibu kota yang direbut adalah Taloqan (Takhar), Sar-e-Pul (Sar-e-Pul), Kunduz (Kunduz), Sheberghan (Jawzjan), dan Zaranj (Nimroz).
Pada Senin pagi waktu setempat (9/8/2021), Taliban menyatakan mereka bergerak merebut Mazar-i-Sharif, kota terbesar di utara.
Juru bicara Taliban mengeklaim mereka sudah memasuki kota. Namun klaim tersebut dipatahkan oleh pemerintah maupun warga setempat.
Dilansir AFP (9/8), pemerintah dan penduduk menyebut pertempuran masih berlangsung sengit hingga ke distrik sekitar. “Musuh berusaha membuat kepanikan di kalangan warga sipil lewat propaganda mereka,” kata Kepolisian Balkh.
Penguasa Mazar-i-Sharif, Atta Mohammad Noor, menegaskan dia dan pengikutnya bakal berjuang sampai akhir, sampai titik darah penghabisan.
“Lebih baik saya mati dengan penuh martabat daripada mati di kemudian hari dalam keadaan putus asa,” kata dia.
Jika sampai Mazar-i-Sharif, kota yang menjadi hub ekonomi jatuh ke tangan Taliban, pemerintah akan kehilangan kendali di utara. Jika skenario tersebut benar-benar terjadi, masa depan pemerintahan Presiden Ashraf Ghani bakal dalam ancaman besar. (hanoum/arrahmah.com)