KABUL (Arrahmah.id) — Pemerintah Taliban Afghanistan mengutuk keras serangan roket Pakistan yang menewaskan 47 warganya di Khost dan Kunar pada Ahad (17/4/2022), lapor Al Jazeera. Serangan itu menewaskan sebagian besar wanita dan anak-anak.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan Afganistan telah bersabar dalam konflik yang terjadi di perbatasan, namun kini akan ada konsekuensi buruk.
“Pakistan telah menguji kesabaran warga Afghanistan dalam masalah seperti itu, jika mereka melakukannya lagi maka akan ada konsekuensi buruk,” kata Zabihullah Mujahid dalam tweet-nya.
Pejabat Taliban juga memanggil duta besar Pakistan sebagai bentuk protes atas serangan roket yang mematikan.
“Pelanggaran militer termasuk yang terjadi di Khost dan Kunar harus dicegah karena tindakan tersebut memperburuk hubungan,” kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Afghanistan.
Sementara itu, pemimpin Taliban di Khost, Mawlawi Mohammad Raes Helal mengaku Khost dan Kunar dibom oleh helikopter Pakistan.
Meski begitu, Pakistan masih belum memberikan klarifikasinya mengenai serangan di Afghanistan, dilansir dari Press TV.
Akan tetapi Kementerian Luar Negeri Pakistan mengeluarkan pernyataan dan memperingatkan para pejabat Taliban agar tidak menyembunyikan militan anti-Pakistan.
“Dalam beberapa hari terakhir, insiden di sepanjang Perbatasan Pakistan-Afghanistan telah meningkat secara signifikan, di mana pasukan keamanan Pakistan menjadi sasaran dari seberang perbatasan,” kata Kementerian Luar Negeri Pakistan sebagai protes.
Tujuh tentara Pakistan tewas dalam penyergapan di dekat perbatasan pekan lalu.
Serangan mematikan itu diklaim oleh Tehreek-e-Taliban Pakistan, atau TTP, kelompok militan terlarang yang berbasis di sepanjang perbatasan Pakistan-Afghanistan. (hanoum/arrahmah.id)