PAKISTAN (Arrahmah.com) – Mujahidin Taliban mengatakan bahwa mereka akan membahas kembali 10 hari gencatan senjata di lembah Swat yang akan berakhir pekan depan. Hal ini dilakukan untuk menepis klaim pemerintah mengenai gancatan senjata permanen telah disepakati antara kedua belah pihak, Mujahidin dan pemerintah.
Kabar tersebut diumumkan Mujahidin pada hari Sabtu (21/2) setelah salah satu pejabat pemerintah, Syed Mohemmed Javed, komisioner Malakand tempat Swat berada, mengatakan Taliban telah membuat kesepakatan mengenai gencatan senjata dan akan diumumkan secepatnya.
“Kami mendengar pemerintah mengumumkan gencatan senjata permanen, sedangkan kami telah mengumumkan 10 hari gencatan senjata dan hanya akan mempertimbangkan penambahan ketika ini berakhir,” tutur Maulana Fazlullah, pemimpin Taliban Pakistan.
Betapa besar ketakutan pemerintah terhadap kekuatan Mujahidin. Oleh karena itu, pemerintah berjanji untuk menyetujuii penegakan Syariat Islam jika gencatan tersebut disepakati. Mereka juga berjanji untuk lebih berhati-hati terhadap kekuatan Barat yang terlalu campur tangan dalam penyelesaian masalah di Pakistan selama ini.
Namun janji tersebut patut diragukan mengingat selama ini pun pemerintah lebih memilih untuk bersembunyi di belakang kekuatan kufur AS, bahkan mendukung operasi militer AS berkedok ‘perang melawan teror’. (Althaf/arrahmah)