ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Taliban menyerang pasukan Pakistan dan merebut kembali sebuah kota pada hari Selasa (20/10) yang disinyalir merupakan kota yang strategis untuk memasuki basis Taliban di selatan Waziristan, kata para pejabat keamanan.
Pasukan pemerintah mengklaim telah merebut kota kecil Kotkai, tempat kelahiran pemimpin Taliban Pakistan Hakimullah Mehsud, dalam pertempuran pada Senin malam, tapi militan pada hari Selasa memukul balik pasukan pemerintah dan merebut kembali kota tersebut, kata para pejabat keamanan.
Pertempuran untuk mengambil kontrol atas Waziristan Selatan itu meurpakan sebuah ujian besar atas kemampuan pemerintah untuk mengatasi pemberontakan yang semakin meningkat yang terlihat melalui serangkaian serangan di berbagai bagian Pakistan.
Sebuah ledakan bom terjadi di Universitas Islam di Islamabad pada hari Selasa (20/10) menewaskan satu orang dan melukai 13 lainnya, kata Dr Wasim Khawija, jurubicara rumah sakit pemerintah.
Wilayah Waziristan selatan, yang merupakan wilayah dengan gunung-gunung berbatu dan hutan yang didominasi oleh anak sungai yang mengering serta jurang, disinyalir Washington sebagai jalur global untuk Taliban, dan serangan ofensif sedang dilakukan di daerah itu didukung oleh Amerika Serikat dan kekuatan lain yang terlibat di Afghanistan.
“Tujuh prajurit, termasuk seorang mayor, dan beberapa anggota Taliban tewas dalam pertempuran,” klaim seorang pejabat intelijen di kawasan itu.
Kata pejabat intelijen yang lain mengatakan sebuah pesawat jet membom posisi Taliban di dalam dan sekitar Kotkai setelah Taliban melakukan penyerangan balasan.
Kotkai juga merupakan tempat dimana Qari Hussain Mehsud, komandan senior Taliban yang dikenal sebagai “mentor pembom bunuh diri” berada dan disinyalir menjadi pintu gerbang ke Sararogha (salah satu tempat persembunyian Taliban).
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates belum lama ini mengatakan pihaknya merasa dikuatkan oleh serangan ofensif Pakistan tapi terlalu dini menurutnya untuk memperhitungkan dampak serangan tersebut. Jenderal David Petraeus, komandan pasukan AS di kawasan itu, mengadakan pembicaraan dengan militer Pakistan dan pejabat pemerintah pada hari Senin (19/10).
Pejabat dan para analis militer mengatakan pasukan Pakistan telah menghadapi perlawanan yang di luar perkiraan, tetapi pertempuran yang lebih berat terjadi ketika pasukan pemerintah mendekati tempat-tempat persembunyian Taliban di pegunungan yang tertutup hutan.
Sekitar 28.000 tentara menghadapi sekitar 10.000 Taliban, termasuk sekitar 1.000 pejuang tangguh Uzbek dan beberapa anggota dari kubu lain.
Taliban telah bertahun-tahun untuk mempersiapkan bunker mereka, tapi tentara mengklaim telah mengepung seluruh zona Taliban dan telah menyerang dari utara, barat daya dan tenggara.
Lebih dari 100.000 warga sipil telah mengungsi dari Waziristan Selatan untuk mengantisipasi serangan, dengan sekitar 26.000 dari mereka meninggalkan wilayah tersebut sejak 13 Oktober, kata Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sedangkan militer mengatakan bahwa ada sekitar 200.000 warga sipil yang mengungsi.
“Tentu saja saya merasa terdorong oleh operasi Pakistan. Saya berpikir bahwa serangan teroris yang telah diluncurkan di Pakistan dalam beberapa hari ini menegaskan kebutuhan untuk memulai menangani masalah ini,” kata Gates.
“Dan kami jelas sangat mendukung apa yang dilakukan Pakistan,” lanjut Gates. (althaf/rtrs/arrahmah.com)