KABUL (Arrahmah.com) — Juru bicara Taliban sekaligus Menteri Kebudayaan dan Informasi, Zabihullah Mujahid, membantah rumor adanya mantan tentara atau intelejen Afghanistan yang bergabung dengan kelompok militan Islamic State Khurasan Provience (ISKP). Pernyataan ini diumumkan dalam akun resmi Imarah Islam Afghanistan berbahasa Arab pada Selasa (2/11/2021).
Dalam pesan itu, dilansir TASS (2/11), Mujahid menyebutkan bahwa informasi seperti itu “hanya rumor yang belum dikonfirmasi” yang tersebar di media sosial.
Rumor ini beredar setelah The Wall Street Journal mengangkat profil mantan kepala Badan Mata-Mata Afghanistan yang menyatakan bahwa ada mantan tentara Afghanistan yang dilatih pasukan Amerika Seikat yang bergabung dengan ISKP, meski sedikit.
“Karena saat ini, ISKP adalah satu-satunya kelompok bersenjata lainnya yang ada di negara ini,” ujar sumber yang namanya tak disebutkan itu kepada The Wall Street Journal (1/11).
Sebelumnya Mujahid sempat mengklaim, lansir CNN, bahwa tidak ada bukti militan ISKP ataupun militan Al Qaeda berada di negara itu, pada Selasa (21/9) lalu.
Pernyataan ini disampaikan beberapa hari setelah militan ISKP mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom di kota Jalalabad.
Namun hari ini Mujahid mengatakan bahwa militan ISKP telah melakukan serangan terhadap rumah sakit militer Sardar Mohammad Dawood Khan di daerah Wazir Akbar Khan, Kabul.
Pada serangan ini, tak kurang 20 orang tewas dan puluhan lainnya terluka.
Saksi dan penjaga keamanan melaporkan serangan itu diawali dengan ledakan kuat di pintu masuk rumah sakit dengan 400 tempat tidur itu sebelum bom kedua meledak di dalam fasilitas yang luas tersebut.
Mujahid menuturkan lima militan ISKP lalu mencoba menyerbu gedung utama,tetapi pasukan khusus Taliban dengan cepat menyerang mereka dan menggagalkan upaya itu.
Baku tembak berikutnya berlangsung 15 menit dan semua pelaku tewas kecuali satu tertangkap hidup,” kata Mujahid. (hanoum/arrahmah.com)