KABUL (Arrahmah.com) – Taliban memanfaatkan jejaring sosial Twitter untuk informasikan kabar terbaru perjuangan mereka.
“Musuh menyerang di Khak-e-Safi, 6 mati,” itu adalah tweet awal yang diposting Taliban ke dalam akun resmi Twitter mereka pada tanggal 12 Mei lalu.
Setelah posting pertama tersebut, puluhan tweet oleh Taliban dalam bahasa Inggris mulai rajin di posting, diikuti dengan link berita yang menuju ke situs resmi mereka alemarah.
Selain dalam bahasa Inggris, Taliban juga memakai bahasa Pashto asli. Saat ini Taliban sedang membuat upaya bersama untuk membangun gerakan media, untuk memberitakan berita penting terkait perang di Afghanistan.
Situs resmi Taliban berada di bawah bendera “Emirat Islam Afghanistan,” mereka memberikan siaran pers dan update berita dalam berbagai bahasa seperti, Pashto, Dari, Arab, Urdu dan Inggris. Akun Twitter mereka yang beralamat di @alemarahweb, kini memiliki hampir 5.800 pengikut.
Baru-baru ini mereka juga meluncurkan serangkaian berita yang cepat dan kompleks di belakang serangan besar Taliban. Dalam beberapa kasus memberikan informasi lebih cepat daripada “pesaing” mereka yang didanai NATO.
Contoh informasi mereka yang cepat adalah beberapa menit setelah ratusan tahanan Taliban berhasil meloloskan diri dari penjara Kandahar melalui terowongan bawah tanah, juru bicara Taliban secara terkoordinasi mengirim pesan email dan teks ke media lokal dan asing untuk mengumumkan operasi pembebasan tersebut.
NATO sendiri tidak mengetahui upaya pembebasan tersebut, setelah mendengar berita dari Taliban tersebut, NATO secara serampangan memberikan jawaban.
“Ini adalah perang propaganda, dan Taliban telah belajar bagaimana untuk memenangkan perang itu,” kata Jawed Hamim Kaka, editor regional di harian Pajhwok, sebuah kantor berita resmi di Afghanistan. “Jika aku tidak bisa menghubungi lewat telepon, mereka akan kirim SMS, mereka mengirim email. Salah satu juru bicara Taliban bahkan mengirim saya pemberitahuan di Facebook. (md/arrahmah.com)