KABUL (Arrahmah.com) – Pria gay di Kabul mengatakan mereka khawatir akan hidup mereka di bawah pemerintahan Taliban. Saat ini mereka bersembunyi di rumah, sambil berharap evakuasi Barat sebelum Taliban melakukan ancaman untuk menghukum mati LGBT+ Afghanistan.
“Saya merasa sangat tidak nyaman, hanya menangis dan berpikir, ‘Apa yang akan terjadi?'” seorang mahasiswa berusia 21 tahun, yang namanya dirahasiakan untuk melindungi identitasnya, mengatakan melalui telepon dari Kabul, lansir Reuters, Kami (19/8/2021).
Bahkan sebelum pengambilalihan kekuasaan, pria gay mengatakan terlalu berbahaya untuk hidup secara terbuka di Afghanistan.
Kerumunan warga yang panik memadati bandara Kabul dengan putus asa untuk naik pesawat evakuasi, termasuk di antara mereka adalah LGBT Afghanistan.
Meraka merasa paling berisiko jika Taliban berkuasa.
Seks gay dan lesbian adalah ilegal di bawah hukum pidana Afghanistan 2017 dan hukuman mati secara teknis diizinkan di bawah hukum syariah oleh konstitusi, tetapi belum diberlakukan sejak 2001, kata kelompok advokasi LGBT+ ILGA-World.
(ameera/arrahmah.com)