KABUL (Arrahmah.com) – Taliban meyatakan akan melakukan serangan balasan terhadap Amerika Serikat (AS) karena AS terus melanggar kesepakatan perjanjian damai yang disetujui di Doha. Pernyataan ini dikeluarkan juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, pada Senin (4/1/2021).
Serangan udara di wilayah timur Nangarhar pada Senin (4/1) menyebabkan 13 anggota Taliban terbunuh, termasuk seorang tokoh yang baru-baru ini dibebaskan.
“Belakangan ini AS sering melancarkan serangan udara terhadap Taliban di wilayah Nangarhar, Helmand, Arghandab, dan Kandahar,” kata Mujahid dalam pernyataannya yang dirilis Sputnik (4/1).
“Taliban sekali lagi memberi peringatan. Jika serangan udara dan operasi di Kandahar tidak segera dihentikan atau masih berterusan, Tentara Taliban akan melakukan balasan dan AS akan menerima konsekuensi apa yang telah mereka lakukan,” tambah pernyataan itu.
Februari 2020 lalu di Doha, Qatar, Taliban dan Afghanistan menyepakati perjanjian yang dimoderasi AS.
Beberapa hal dalam perjanjian itu disepakati bahwa Taliban setuju menghentikan serangan dan membebaskan 1.000 personil Afghanistan, sementara Kabul membalasnya dengan membebaskan 5,000 tahanan Taliban. (Hanoum/Arrahmah.com)