KABUL (Arrahmah.id) — Pasukan Taliban melepaskan tembakan ke udara untuk membubarkan demonstrasi puluhan perempuan Afghanistan yang mendukung protes di Iran atas kematian Mahsa Amini di depan kedutaan besar Iran (29/9/2022).
Selama aksinya, mereka meneriakkan slogan serupa dengan pengunjuk rasa di Iran, yakni ‘Perempuan, Hidup, Kebebasan’.
Demonstran juga mengacungkan spanduk bertuliskan ‘Iran telah bangkit, sekarang giliran kita!’ dan ‘Dari Kabul ke Iran, katakan tidak pada kediktatoran!’. Melihat hal itu, Taliban segera merenggut dan merobeknya di hadapan mereka.
“[Demontsrasi ini] untuk menunjukkan dukungan dan solidaritas kami dengan rakyat Iran dan para wanita korban Taliban di Afghanistan,” ujar seorang penyelenggara protes yang merahasiakan namanya, dikutip dari AFP. (29/9).
Protes telah menjamur sejak Amini meninggal dunia pada 16 September.
Perempuan berusia 22 tahun itu diduga mengalami kekerasan oleh Guidance Patrol Iran. Unit polisi yang menegakkan aturan berpakaian ketat tersebut menangkapnya pada 13 September.
Pihaknya mengatakan, Amini tidak mematuhi aturan berhijab. Setelah melewati ‘bimbingan’ selama beberapa jam, Amini dilarikan ke rumah sakit dalam keadaan koma. Amarah lantas meluap di seluruh Iran.
Sebagai bentuk solidaritas, perempuan di berbagai negara menggelar aksi serupa. Massa berkumpul di dekat kantor PBB di New York untuk mendesak penuntutan Presiden Iran, Ebrahim Raisi.
Demonstrasi bahkan menjalar hingga ke Irak, Yunani, Chile, Brasil, Jerman, Inggris, dan Siprus. Para demonstran tidak urung memotong rambut mereka sebagaimana perempuan di Iran. Para perempuan Iran bahkan membakar hijab mereka untuk mengutuk Polisi Moral Iran. (hanoum/arrahmah.id)