KABUL (Arrahmah.com) – Pasukan Perancis yang dikerahkan di Afghanistan berusaha untuk menyogok mujahidin Taliban agar tidak menyerang mereka, kata pemimpin senior Taliban.
Dalam sebuah wawancara eksklusif Al Jazeera, Saif Allah Jalili, komandan Taliban distrik Kabul, mengatakan pada hari Senin (30/11) bahwa anak buahnya telah ditawari hadiah dan uang oleh tentara Perancis dalam rangka membujuk para mujahid agar tidak mengerahkan kekuatan mereka terhadap Perancis.
“Prancis di Sorubi [di provinsi Nangarhar, Afghanistan timur] mencoba mengirimkan hadiah kepada mujahidin Taliban dan menawarkan mereka banyak uang sebagai imbalan agar tidak melancarkan serangan yang menargetkan tentara Perancis,” kata Jalili.
“Tapi para pejuang Taliban tentu saja menolak semua itu dan dengan sangat menginginkan pasukan Prancis dan pasukan penjajah lainnya,” katanya.
Pasukan Bantuan Keamanan Internasional [ISAF] NATO menyangkal ungkapan Jalili, dan mengatakan bahwa semua itu hanyalah propaganda Taliban.
Dalam wawancara itu, Jalili juga mengklaim bahwa kelompok-kelompok lokal yang dipersenjatai oleh kekuatan Barat untuk menghadapi para mujahidin sebenarnya menyerahkan senjata mereka kepada Taliban.
“Ada banyak kelompok yang bekerja untuk Taliban dan juga menerima senjata dari pasukan asing melalui pemerintah,” katanya.
“Mereka yang seharusnya untuk melawan kita, malah memenuhi janji kesetiaan mereka dengan membawakan senjata untuk Taliban,” katanya.
Pernyataan Taliban ini hanya datang sebulan setelah pasukan Italia di wilayah yang sama diketahui membayar Taliban untuk motif yang serupa. (althaf/alj/arrahmah.com)