KABUL (Arrahmah.id) — Laporan The Guardian yang menyebut peredaran alat kontrasepsi tidak lagi diizinkan di Afghanistan, memperoleh bantahan keras dari Taliban.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Masyarakat Taliban, Akif Muhajir, menyebut tuduhan yang dilayangkan media Barat itu palsu dan tidak dapat diterima sama sekali.
“Tidak ada yang menghentikan kontrasepsi,” tegasnya, seperti dimuat The Nation News (18/2/2023).
Muhajir menjelaskan bahwa alat kontrasepsi masih diperbolehkan di Afghanistan karena membantu negara itu memerangi kemiskinan dan melindungi kesehatan serta hak reproduksi perempuan.
Sejalan dengan itu, seorang ginekolog yang mengelola klinik bersalin di Kabul, Najmussama Shefajo mengungkap saat ini alat kontrasepsi sangat dibutuhkan karena meningkatnya kasus kematian pada ibu melahirkan.
“Keluarga berencana adalah salah satu cara untuk membantu melestarikan kehidupan ibu dan anak yang belum lahir,” kata Shefajo.
Dokter di klinik bersalin Dr Shefajo, di lingkungan Wazir Akbar Khan dan apotek di sekitarnya juga belum menerima arahan apa pun terkait pelarangan alat kontrasepsi dari otoritas Taliban.
Begitu pula LSM internasional yang berbasis di Afghanistan yakni Doctors Without Borders (MSF), yang merupakan salah satu penyedia layanan keluarga berencana terlama di Afghanistan itu mengaku programnya masih berjalan seperti biasa (hanoum/arrahmah.id)