ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Ketakutan mulai tumbuh bahwa Taliban dapat mengambil alih Pakistan. Badan intelijen negara tersebut (ISI) memperingatkan tumbuhnya “militan” Islam adalah ancaman terbesar terhadap keamanan nasional.
Ini adalah pertama kalinya mereka meletakkan ancaman dari “militan” di tempat teratas dalam perang panjang dengan India.
Baru-baru ini, Mujahidin Taliban menewaskan dua anggota militer boneka Pakistan di Peshawar dan kantor kepolisian di wilayah baratlaut Pakistan.
Lebih dari 60.000 tentara Pakistan saat ini tengah berhadapan dengan bencana banjir di wilayah tersebut, hal ini menyulitkan tentara Pakistan untuk melawan “militan” dan mengontrol wilayah yang mereka klaim telah “dibersihkan” dari pengaruh kelompok ekstrim.
Menurut laporan, Mujahidin lebih banyak berjasa membantu korban banjir ketimbang pemerintah Pakistan, mereka menyeru penduduk lokal untuk menolak bantuan asing dan hanya berharap kepada bantuan dari kelompok Islam saja.
Menurut para pengamat ahli, musibah banjir ini akan memberikan ruang gerak untuk “militan” dalam membangun kekuatannya. (haninmazaya/arrahmah.com)