KABUL (Arrahmah.com) – Mujahidin Taliban di Afghanistan mengancam para penduduk Afghan yang mendukung pemilihan presiden 20 Agustus mendatang, akan memotong jari mereka jika mereka tetap memilih dan mendukung pesta demokrasi tersebut. Mujahidin juga berjanji akan menyerang tempat-tempat yang dijadikan pos pemilihan.
Ancaman ini disebarkan mujahidin pada Minggu (16/8) melalui leaflet dan menjangkau desa-desa di selatan Afghanistan juga wilayah-wilayah yang menjadi basis kekuatan mujahidin.
Jari yang terdapat noda tinta, menandakan bahwa ia telah memilih akan menjadi sasaran Taliban, ujar ancaman tersebut. AFP melaporkan leaflet serupa disebarkan juga di Kandahar dan mengatakan, “Ini adalah informasi untuk penduduk yang memiliki kehormatan bahwa kalian haram berpartisipasi dalam pemilihan, dan kami tidak akan melancarkan operasi kami jika kalian mematuhinya.”
Qari Yousuf Ahmadi, jurubicara Taliban mengonfirmasi kebenaran leaflet tersebut dan mengatakan bahwa amir Imarah Islam Afghanistan (Taliban-red) memerintahkan langsung untuk memboikot pemilihan.
“Kami menggunakan taktik baru dengan target pusat-pusat pemilihan…. Kami akan melakukan aktivitas kami pada hari pemilihan dan satu hari sebelum pemilihan,” ujarnya. (haninmazaya/arrahmah.com)