KABUL (Arrahmah.com) – Taliban telah merebut 19 distrik penting di wilayah Afghanistan utara dalam sebulan terakhir. Pengambilalihan ini terjadi di tengah meningkatnya kekerasan dan terhentinya pembicaraan damai antara militan Taliban dan pemerintah Afghanistan pasca keluarnya pasukan Amerika Serikat dari sana.
Tiga anggota dewan lokal, dilansir Radio Free Afghanistan (11/6/2021), mengatakan militan Taliban memaksa tentara Afghanistan melarikan karena amunisi mereka habis dan tidak adanya bantuan serangan udara.
Tak kurang 150 tentara dan militer Afghanistan akhirnya menyerah tanpa perlawanan dan menyerahkan senjata mereka.
Dengan kemajuan banyak yang dicapai Taliban, banyak anggota parlemen dan pejabat AS saat ini khawatir kepergian pasukan asing dapat menyebabkan perang saudara habis-habisan di Afghanistan dan mengembalikan Taliban ke tampuk kekuasaan.
Di tengah pembicaraan yang terhenti antara pemerintah Afghanistan dan kepemimpinan Taliban, para militan telah menolak proposal Turki untuk menjaga dan mengelola bandara Kabul setelah pasukan NATO pimpinan AS pergi.
Seorang juru bicara Taliban mengatakan pada 10 Juni bahwa Turki harus menarik pasukannya dari Afghanistan bersama dengan semua pasukan internasional lainnya.
“Turki adalah bagian dari pasukan NATO dalam 20 tahun terakhir, jadi mereka harus mundur dari Afghanistan berdasarkan perjanjian yang kami tandatangani dengan AS pada 29 Februari 2020,” tegas Suhail Shaheen, juru bicara Taliban di Doha, kepada Reuters.
Penolakan Taliban menimbulkan pertanyaan serius bagi pasukan internasional dan organisasi kemanusiaan di Kabul tentang bagaimana mengevakuasi personel mereka dengan aman jika pertempuran mengancam ibu kota.
Di bawah kesepakatan Februari 2020, semua pasukan AS dijanjikan akan keluar dari Afghanistan pada 1 Mei.
Tetapi Presiden AS Joe Biden mengatakan pada bulan April bahwa penarikan itu akan selesai pada peringatan 20 tahun serangan Al-Qaeda 11 September 2001 di AS.
Jenderal Marinir Kenneth McKenzie, kepala Komando Pusat AS, mengatakan kepada wartawan pekan ini bahwa penarikan dari Afghanistan telah setengahnya selesai dan berjalan dengan lancar.
Militer AS memindahkan 2.500 tentara, 16.000 kontraktor sipil, dan ratusan ton peralatan dalam penarikan tersebut. (hanoum/arrahmah.com)