AFGHANISTAN (Arrahmah.com) – Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA), atau yang lebih dikenal sebagai Taliban, mengeluarkan pernyataan terkait operasi syahid di ibukota Kabul yang menargetkan tempat pertemuan para pemimpin Afghanistan yang akan memberikan suara mengenai masa depan pendudukan salibis AS di Afghanistan.
Pernyataan Taliban itu dirilis di website resmi mereka, Voice of Jihad pada Ahad (17/11/2013) dan ditulis oleh juru bicara Zabihullah Muhajid.
“Sebuah serangan syahid menghantam konvoi militer yang dijaga ketat pasukan boneka [personel keamanan Afghanistan] di kota Kabul, ibukota negara pada hari Sabtu, menewaskan sebanyak 32 pasukan boneka dan melukai sejumlah lainnya,” menurut pernyataan Taliban.
Taliban mengidentifikasi pelaku serangan syahid tersebut sebagai “Mujahid Saeed” dan mengatakan dia adalah seorang anggota “kelompok pencari syahid Imarah Islam”.
Saeed “mengendarai mobil corolla-nya yang sarat dengan bahan peledak ke arah konvoi musuh, berhenti untuk membidik orang-orang itu dan menghantam mereka, menghancurkan 7 kendaraan militer musuh menjadi potongan-potongan serta menimbulkan korban jiwa yang fatal pada pihak musuh,” tambah Taliban.
Taliban juga mengklarifikasi bahwa serangan tersebut secara langsung ditujukan terhadap pasukan boneka Afghanistan dan bahwa operasi syahid itu tidak terjadi di luar lokasi Loya Jirga, ataupun dekat pertokoan warga sipil seperti yang diklaim oleh Kementrian Dalam Negeri Afghanistan.
Loya Jirga, yang akan diselenggarakan pada 21 November mendatang, merupakan pertemuan politisi, pemimpin suku, “ulama”, dan warga Afghanistan lainnya yang berpengaruh untuk memilih pada Perjanjian Keamanan Bilateral. Perjanjian keamanan itu adalah untuk memutuskan tentang masa depan pasukan salibis AS di negara itu setelah tahun 2014, ketika misi NATO di Afghanistan berakhir.
Presiden Afghanistan Hamid Karzai telah mengundang Taliban dan kelompok-kelompok jihad lainnya di Afghanistan, seperti Hizb-i-Islami Gulbuddin, untuk menghadiri Loya Jirga itu.
“Kami mengundang mereka, silakan datang ke Jirga Nasional Afghanistan ini, mengangkat suara Anda, mengajukan keberatan Anda … dan berbagi pandangan Anda,” klaim Karzai, menurut AFP.
Bagaimanapun, Taliban telah berulang kali menegaskan bahwa mereka tidak akan bergabung dalam pemerintah Afghanistan dan memperingatkan bahwa Imarah Islam Afghanistan (IIA) akan kembali berkuasa. Taliban juga telah menolak Perjanjian Keamanan Bilateral itu dan menuntut penarikan semua pasukan penjajah asing dari Afghanistan. (banan/arrahmah.com)