SURIAH (Arrahmah.com) – Ramadhan ini warga Suriah lebih memilih melakukan ibadah tarawih di rumah masing-masing, karena mereka takut terjadi pemboman di wilayah pasar dan Masjid, oleh pasukan rezim Suriah dan pasukan Rusia. Akibatnya tidak hanya tarawih, mereka pun lebih memilih bekerja di rumah, lansir Al Araby (13/6/2016).
Data statistik oleh kelompok pemantau perang Suriah, Jaringan Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SNHR) menyebutkan bahwa pasukan rezim menargetkan 85 Masjid dan fasilitas keagamaan di daerah oposisi sejak awal tahun ini. Penembakan Masjid-masjid ini mengakibatkan pembatalan shalat tarawih di masjid-masjid Aleppo.
Fadel Hamwi, seorang warga Aleppo mengatakan bahwa untuk pertamakalinya dia melakukan tarawih di rumah, berdoa dan mengerjakan ibadah lainnya, namun dia yakin Tuhan menerima doa mereka dimanapun mereka berdoa.
(maheera/arrahmah.com)