BAGHDAD (Arrahmah.com) – Sumber pada kepolisian distrik Abu Ghuraib Baghdad menyatakan pada Selasa (23/7/2013) bahwa para perwira polisi dan komandan milisi Shahwat meninggalkan rumah-rumah mereka setelah kaburnya ratusan tahanan dari Penjara Pusat Baghdad, atau dikenal juga dengan Penjara Abu Ghuraib.
Sumber itu menyatakan mereka meninggalkan rumah sebagai antisipasi serangan pembalasan dari para tahanan yang kabur. Para perwira kepolisian dan komandan milisi Shahwat-lah yang dahulu menjebloskan para tahanan tersebut ke penjara Abu Ghuraib, laporan harian Irak AlSumaria News.
Sumber itu mengatakan kepada AlSumaria News, “Sejumlah perwira kepolisian dan komandan milisi Shahwah di Anbar, Baghdad, Abu Ghuraib dan Samira meninggalkan rumah-rumah mereka setelah para tahanan kabur dari penjara Abu Ghuraib.”
Sumber itu menambahkan, “Kaburnya para tahanan dari penjara [Abu Ghuraib] sangat menggoncangkan anggota senior pasukan keamanan dan milisi Shahwah.”
Komisi Keamanan dan Pertahanan Parlemen Irak dalam pernyataannya pada Senin (22/7/2013) pagi menyatakan sekitar 500 sampai 1000 tahanan telah kabur dari Penjara Pusat Abu Ghuraib. Komisi menegaskan mayoritas tahanan tersebut adalah anggota Al-Qaeda.
Sumber pada kepolisian distrik Abu Ghuraib juga melaporkan pada Senin (22/7/2013) pagi bahwa pasukan keamanan telah menerapkan larangan bepergian di distrik Abu Ghuraib, Taji, Ridwaniah dan wilayah-wilayah sekitar Bandara Internasional Baghdad pasca penyerangan skala besar terhadap penjara Abu Ghuraib dan penjara Taji. Pasukan keamanan langsung melakukan penggerebekan dan penyisiran besar-besaran setelah ratusan tahanan berhasil kabur.
Mujahidin Daulah Islam Irak dan Syam melakukan serangan skala besar dan sangat berani di jantung ibukota rezim Syiah Irak pada Ahad (21/7/2013) malam. Serangan pada tanggal 12 Ramadhan 1434 H itu merupakan salah satu serangan terbesar mujahidin Irak selama beberapa tahun terakhir, laporan kantor berita Nora News.
Satu pasukan mujahidin menyerbu Penjara Pusat Abu Ghuraib, di Baghad Barat pada Ahad (21/7/2013) pukul 21.00 malam. Pada waktu yang bersamaan satu pasukan mujahidin lainnya menyerang Penjara Hut di distrik Taji, Baghdad Utara.
Melalui pernyataan resminya pada Selasa (23/7/2013) Daulah Islam Irak dan Syam menjelaskan secara detail proses pertempuran dan hasil yang mereka peroleh darinya. Serangan terhadap kedua penjara itu melibatkan 12 bom mobil, tembakan mortar dan senapan mesin berat. Pertempuran sengit selama beberapa jam, Daulah Islam sukses membebaskan lebih dari 500 mujahidin dan menewaskan lebih dari 120 sipir penjara dan tentara rezim Syiah Irak. (muhibalmajdi/arrahmah.com)