BELANDA (Arrahmah.com) – Politikus Belanda yang kontroversial dan sangat anti-Islam Geert Wilders mengatakan bahwa Islam bukanlah agama damai tetapi “idelogi totaliter” dan Australia harus belajar dari “kesalahan Eropa” karena jumlah Muslim terus meningkat.
Wilders mengatakan bahwa Australia tidak perlu takut akan kedatangannya yang akan dimulai pada pekan depan, sebagaimana dilaporkan The Australian pada Rabu (13/2/2013).
Wilders, dalam wawancara bersama ABC’s Lateline pada Rabu, mengatakan bahwa ia sedang dalam “jihad” global untuk mempertahankan kebebasan.
Dia mengatakan bahwa ia ingin memperingatkan Australia terhadap imigrasi massal dari negara-negara Muslim karena “Islam dan kebebasan tidak sesuai.”
“Saya percaya dengan imigrasi massal (Muslim) ke dalam masyarakat bebas kita, masyarakat itu akan berubah, dan mereka akan mengubahnya lebih buruk lagi,” kata Wilders.
Pemimpin Partai Kebebasan ini ingin memberitahu warga Australia bahwa Australia harus belajar dari “kesalahan” yang dibuat Eropa dan harus “waspada” terhadap Islam.
Wilders juga mengklaim bahwa mayoritas Muslim yang tinggal di Eropa adalah “moderat” tetapi agama mereka, Islam, adalah “totaliter.”
“Ini (Islam) bukanlah agama damai – ini adalah ideologi totaliter,” kata Wilders yang pernah mengeluarkan pernyataan serupa sebelumnya.
Wilders, telah dikenal aksinya dalam menentang Islam dan kaum Muslimin di negaranya juga di negara-negara lainnya. Dia menganggap dirinya sedang “berjuang” untuk melindungi kebebasan. Wilders tidak ingin Belanda atau negara Barat lainnya didominasi oleh Muslim. Oleh karena itu, ia melakukan kampanye anti-Islam global.
Namun di sisi lain, perkembangan Islam di negara-negara mayoritas kafir terus meningkat. (siraaj/arrahmah.com)