GAZA (Arrahmah.com) – Peribahasa senjata makan tuan barangkali cukup tepat untuk menggambarkan apa yang terjadi di “Israel” saat ini. Mengutip laporan PIP pada Ahad (28/9/2014), Zionis “Israel” durjana sangat ketakutan warga Palestina akan memanfaatkan celah-celah dinding blokadenya yang rusak akibat agresi “Protective Edge” untuk menyerang negaranya.
Sumber-sumber militer Zionis pada Ahad petang (28/9) telah mengungkapkan kekhawatiran mereka akan ancaman terhadap stabilitas internal “Israel”, khususnya penduduk sekitar perbatasan. Mereka mengaku takut orang-orang Palestina akan memanfaatkan celah-celah yang ditimbulkan akibat agresi Zionis terakhir di pagar perbatasan Jalur Gaza, untuk melakukan aksi-aksi di dalam pemukiman-pemukiman Zionis ilegal di pinggiran Jalur Gaza.
Saking paranoidnya, “Israel” segera merencanakan proses renovasi pagar. Namun, akibat kondisi keamanan dan keuangan, proses tersebut terhenti sejenak.
Kekhawatiran militer akan terjadinya serangan terhadap perusahaan-perusahaan konstruksi oleh sniper dari Jalur Gaza saat melakukan renovasi pagar di sekitar Jalur Gaza akhirnya berimbas pada pemasangan serat elektronik di sepanjang pagar. Hal tersebut diharapkan mampu mencegah serangan balik Palestina, selagi menunggu kondisi anggaran negara “Israel” kembali stabil.
Komandan lapangan di daerah perbatasan mengatakan bahwa, celah-celah di tembok membutuhkan penjagaan ketat yang menambah tekanan pada pasukan yang bersiaga di sana. Selain itu, “Israel” juga secara “lebay” mengerahkan kegiatan pengawasan udara dan darat, di antaranya dengan menerjunkan pasukan artileri, pasukan darat dan pasukan pengintai.
Sementara itu, Komandan senior Wilayah Komando Selatan mengatakan, setelah tewasnya seorang pekerja konstruksi oleh sniper sebulan lalu, pihaknya mewajibkan para pekerja untuk mengenakan baju anti peluru saat mendekati pagar perbatasan, di samping mewajibkan pasukan penjagaan ketat.
PIP melansir bahwa, “Komandan Zionis ini mengingatkan kemungkinan orang-orang Palestina memanfaatkan celah-celah yang ada di pagar perbatasan untuk menyusup ke dalam wilayah pendudukan.”
Layaknya bumerang, serangan roket, pergerakan tank dan alat-alat besar Zionis selama agresi ke Jalur Gaza pada Juli dan Agustus lalu kini menyisakan masalah keamanan baru bagi “Israel” biadab. Maka setinggi dan setebal apapun dinding blokade Yahudi durjana, akan Allah hancurkan dengan sehancur-hancurnya, “dan Itulah ketetapan yang pasti terlaksana”. Allahu Akbar. (adibahasan/arrahmah.com)