TEL AVIV (Arrahmah.id) — Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ditempatkan di rumah sakit bawah tanah yang dibentengi untuk melindunginya dari potensi serangan roket setelah menjalani operasi prostat, lapor Middle East Eye (30/12/2024).
Sebelumnya pada Ahad (29/12), Netanyahu menjalani operasi pengangkatan prostat di Hadassah Medical Centre di Yerusalem.
Kantornya mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Netanyahu kemudian dipindahkan ke bangsal pemulihan bawah tanah yang dibentengi demi keselamatannya.
Pada Sabtu, pasukan Israel mencegat dua roket dari daerah Beit Hanoun di Gaza – sebuah kejadian langka setelah hampir 15 bulan perang.
Roket jarak jauh dari Gaza telah menjadi semakin jarang terjadi pada tahun lalu, mengingat dampak kampanye militer Israel terhadap kemampuan Hamas untuk menyerang Israel.
“Operasi berakhir dengan sukses tanpa komplikasi,” kata kantor perdana menteri. “Perdana menteri telah bangun, dalam kondisi baik dan sepenuhnya sadar.”
Netanyahu sekarang akan tetap berada di bangsal pemulihan yang dibentengi di bawah tanah selama beberapa hari karena kekhawatiran akan nyawanya.
Sang perdana menteri berada di bawah anestesi penuh untuk prosedur ini, yang menurut kantornya dijadwalkan setelah dokter menemukan adanya infeksi pada saluran kemihnya yang diakibatkan oleh pembesaran prostat.
Kepala urologi Hadassah Medical Centre, Profesor Ofer Gofrit, mengatakan bahwa prosedur tersebut “berjalan sesuai rencana” tanpa komplikasi.
Media Israel melaporkan bahwa Menteri Kehakiman Yariv Levin untuk sementara waktu akan menjabat sebagai pelaksana tugas perdana menteri selama prosedur berlangsung. Menteri Pertahanan Israel Katz diberi wewenang untuk membentuk kabinet keamanan jika diperlukan.
Netanyahu telah berusaha keras untuk menunjukkan kepada publik Israel bahwa dia cukup sehat untuk memimpin Israel. Namun selama beberapa tahun terakhir, perdana menteri berusia 75 tahun ini mengalami komplikasi kesehatan. Tahun lalu, dokter memasangkan alat pacu jantung kepadanya setelah ia mengalami “penyumbatan jantung sementara”.
Operasi yang dijalaninya bertepatan dengan persidangan yang sedang berlangsung terhadapnya, di mana pengadilan Israel mendakwanya dengan beberapa tuduhan penipuan.
Pengacara Netanyahu meminta agar Pengadilan Distrik Yerusalem membatalkan sidang yang akan menghadirkan sang perdana menteri. Pengadilan menerima permintaan tersebut dan mengatakan bahwa sidang akan dilanjutkan pada Senin, 6 Januari. (hanoum/arrahmah.id)