MONTREAL (Arrahmah.com) – Seorang aktivis yang dikenal karena keterlibatannya dalam revolusi Yaman tahun 2011 tengah mencari status pengungsi di Kanada setelah dia diserbu dengan ancaman kematian sebagai reaksi keras terhadap sebuah posting blognya yang menyatakan bahwa dia gay, lansir CBC pada Kamis (20/6/2013).
Pada tanggal 29 Mei, Ala’a Jarban (23) yang merupakan lulusan Universitas Sana’a itu berani menyatakan I’m queer atau “aku homo” di blognya. Kehebohan online pun meletus, media lokal dan internasional mulai menulis tentang hal itu dan Jarban menjadi dikenal sebagai satu-satunya orang gay di Yaman.
Dia saat ini berada di Montreal, mengikuti program tiga minggu pelatihan, oleh nirlaba Equitas, tentang hak asasi manusia.
“Aku nyaris tidak login ke internet,” kata Jarban kepada CBC News. “Aku menonaktifkan Facebook-ku karena aku tidak bisa berurusan dengan itu lagi, ancaman kematian, pesan kebencian. Ini sangat tak tertahankan.”
Beberapa minggu sebelumnya, dia meninggalkan rumah keluarganya, menyadari bahwa kerabat biasanya konservatif dan tidak akan menerima pilihannya. Meski tahu reaksi intens yang akan dia hadapi dari keluarga dan teman-temannya, Jarban mengklaim dirinya merasa terdorong untuk mengungkapkan homoseksualitas-nya di blog.
“Bagi aku pribadi, sulit untuk hidup jika harus bertindak seperti seseorang yang bukan diriku sendiri setiap hari,” katanya.
Jarban saat ini sedang menimbang keputusan sulit apakah akan tinggal di Kanada atau kembali ke negara Timur Tengah-nya dimana dia menghadapi kecaman dari warga di sana serta menghadapi kemungkinan dihukum oleh negaranya dengan dirajam sampai mati. (banan/arrahmah.com)