HEBRON (Arrahmah.com) – Pasukan “Israel” meminta anak-anak Palestina untuk membuka tas mereka ketika melewati pos pemeriksaan militer dalam perjalanan mereka ke sekolah pada Senin (1/4/2013) di kota Hebron, seperti dilansir Qassam.ps.
Noora dari Ecumenical Accompaniment Programme in Palestine and “Israel” (EAPPI), yang memantau interaksi Palestina dan Israel, mengatakan bahwa 5 menit kemudian sebuah mobil polisi “Israel” datang dan ia diminta untuk menunjukkan paspornya dan menyingkir sejauh 20 meter dari pos pemeriksaan militer 56. Dari jarak 20 meter itu benar-benar tidak bisa melihat pintu gerbang, tambahnya.
Noora juga bertanya kepada polisi “Israel” di sana, mengapa pasukan “Israel” memeriksa tas sekolah (karena mereka sebenarnya tahu bahwa mereka tidak diperbolehkan untuk melakukan itu).
“Karena bom,” klaim mereka. “Oh, benarkah? Seberapa sering Anda menemukan bom di tas mereka?” tanyanya.
“Sepanjang waktu”, klaim mereka lagi. Noora mengaku merasa sangat sulit membayangkan bahwa para orang tua mengirim anak-anak mereka ke sekolah dengan bom di tas mereka.
Nora menambahkan bahwa hal itu terutama karena ia belum pernah melihat ada tentara yang menemukan bom di tas anak-anak selama dua bulan terakhir. Dan terutama karena sebagian besar dari anak-anak yang berusia 7-12 tahun tersebut pergi ke sekolah hanya membawa semangat untuk belajar, bukan bom. (banan/arrahmah.com)