ZABUL (Arrahmah.com) – Otoritas di selatan provinsi Zabul, Afghanistan telah melarang untuk mengendarai sepeda motor di berbagai distrik dan di ibukota provinsi Qalat untuk mencegah serangan “militan”, menurut seorang pejabat boneka setempat.
Larangan tersebut telah berlaku sejak hari Selasa (23/7/2012) dan polisi telah ditugaskan untuk melaksanakan langkah tersebut, kata juru bicara gubernur boneka Sharifullah Nasiri kepada Pajhwok.
Seorang mayor dari anggota Dewan Militer, kata Nasiri, telah menyetujui larangan tersebut karena Mujahidin sering menggunakan sepeda motor untuk mencapai targetnya dan melakukan serangan. Nasiri juga menjelaskan larangan tersebut akan terus berlaku hingga situasi dianggap “membaik”.
Larangan penggunaan sepeda motor telah diberlakukan di distrik Qalat, Shah Joi, Shar-i-Safa, Mizan dan Arghandad. Pejabat boneka itu juga mengatakan bahwa langkah hukum akan diambil terhadap para pelanggar. Namun, dia tidak mengatakan hukuman seperti apa yang akan diberikan kepada para pelanggar.
Sementara itu penduduk lokal merasa larangan penggunaan sepeda motor ini adalah sebuah masalah serius bagi mereka, sebab bagi mereka sepeda motor adalah kendaraan terbaik yang bisa digunakan untuk urusan mereka sehari-hari.
Abdul Waris, seorang warga distrik Qalat, mengatakan bahwa setidaknya 90 persen penduduk setempat memiliki sepeda motor dan kebanyakan dari mereka tidak memiliki mobil.
Penduduk Qalat lainnya, Niamatullah, mewanti-wanti bahwa larangan ini bukan menyelesaikan “masalah” tetapi malah akan membuat masalah bagi penduduk.
Juru bicara gubernur boneka itu mengakui bahwa langkah ini akan menimbulkan masalah di kalangan masyarakat, dia menuduh Taliban bertanggungjawab atas langkah ini. Padahal, Mujahidin Taliban berulang kali memperingatkan kepada otoritas boneka bahwa untuk tidak terlibat penjajahan para salibis jika tidak ingin menjadi target serangan. (siraaj/arrahmah.com)