KHOST (Arrahmah.com) – Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) melakukan serangan skala besar terhadap pangkalan militer salibis AS pada hari jum’at (1/6/2012). Operasi syahid itu menghantam sebuah pangkalan udara salibis AS di Sahrah Bagh di provinsi Khost, Afghanistan.
Operasi tersebut menyebabkan lebih dari 100 tentara salib AS dan puluhan boneka mereka tewas dan terluka, berdasarkan rincian yang dikeluarkan oleh Mujahidin IIA.
Menurut rincian itu, sekitar 11 Mujahidin gagah berani melakukan operasi tersebut. Syamsullah dan Azimullah Khan dari provinsi Paktia, Muhammad Na’im, Atiqullah, Muhammad Yaqub, Karimullah dan Sabiir dari provinsi Ghazni, Hafiz Saifullah dari provinsi Paktia, Abdullah dari Nangarhar dan Abdurrahman dari provinsi Logarm, dengan izin Allah berhasil menyerang lapangan udara Sahrah Bagh, tempat bagi ratusan para penjajah AS.
Tim dari 11 Mujahidin itu dipersenjatai dengan senjata ringan dan berat serta rompi peledak, menyamar dengan menggunakan serangan AS masuk ke pangkalan itu, setelah awalnya salah seorang Mujahid membantingkan sebuah truk yang penuh bahan peledak ke dalam pangkalan tersebut.
Pertama-tama, Syamsullah pada hari Jum’at (1/6) pukul 13:00 waktu setempat melakukan serangan dengan sebuah truk yang diisi 10 ton bahan peledak, menargetkan hotel dan ruang makan serta fasilitas gyms di dalam pangkalan itu dimana puluhan salibis AS tewas, hancur berkeping-keping akibat ledakan yang dahsyat.
Kemudian, segera setelah ledakan besar itu, 10 dari 11 Mujahidin yang tersisa memasuki pangkalan militer musuh tersebut dengan memulai perang menggunakan roket, granat tangan, senjata mesin ringan dan berat hingga pukul 16:00, akhirnya, dengan izin Allah menewaskan puluhan pasukan salib AS yang berada di tempat.
Sekitar pukul 17:00, Mujahidin meledakkan sebuah motor yang diparkirkan di luar di dekat gerbang pangkalan, yang menyebabkan lebih dari 20 tentara boneka Afghan yang melayani para penjajah AS tewas dan terluka, sementara sebanyak 170 motor hancur akibat ledakan tersebut.
Operasi skala besar itu berlangsung hingga pada malam hari yang membuat pangkalan salibis beserta isinya dibuat sibuk oleh serangan Mujahidin. 10 Mujahidin yang melakukan serangan di dalam dan di luar pangkalan membuat musuh tidak berdaya untuk melakukan balasan dengan serangan udara. Allah membuat mereka tak berdaya dengan hanya 11 Mujahidin. Kerugian besar materi pun di dapatkan oleh musuh, dua helikopter penyerang dan sebuah pesawat militer yang besar juga sejumlah besar tank, tank bahan bakar, kendaraan militer, serta gudang bahan bakar ludes terbakar akibat serangan Mujahidin.
Itu adalah merupakan salah satu hari terburuk bagi para penjajah AS dan boneka-boneka mereka sejak operasi Al-Faruq dimulai. Sementara media-media Barat dan media lokal pro-Barat melaporkan propaganda palsu tentang keberhasilan operasi-operasi Mujahidin dengan berusaha mengecilkan jumlah kerugian yang diderita pasukan Salib pimpinan AS-NATO dan antek-antek lokal mereka, terkhusus pada penjajah AS dan menafikan kemenangan Mujahidin.
Disisi lain, para penduduk lokal dan para salibis sendiri menyadari kenyataan di lapangan yang menunjukkan keberhasilan serangan-serangan Mujahidin, yang dengan pertolongan Allah telah menyebabkan kerugian amat berat bagi musuh. Allahu Akbar!
(siraaj/arrahmah.com)