MEXICO CITY (Arrahmah.id) — Tak terima dengan perlakuan Israel yang membombardir Rafah, ratusan demonstran di Meksiko menyerbu kedutaan besar negara zionis yang terletak di Mexico City. Demonstran mengamuk dan melampiaskannya dengan membakar kedutaan Israel untuk mengecam genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza.
Bentrokan meletus antara aparat keamanan dan pengunjuk rasa.
Pengunjuk rasa pendukung Palestina yang berjumlah sekiar 200 orang tersebut melakukan aksi berpartisipasi dalam “Tindakan mendesak untuk Rafah” dan menyuarakan kemarahan mereka di kedutaan Israel.
Dilansir Middle East Monitor (29/5/2024), kedutaan Israel dibakar dengan menggunakan bom molotov.
Para pengunjuk rasa menyembunyikan identitas mereka dan melemparkan batu ke arah polisi antihuru-hara sebagai pembalasan atas tindakan keras mereka terhadap protes dengan menghalangi jalan mereka menuju kompleks dan menembakkan gas air mata kepada mereka.
Ada laporan yang belum diverifikasi mengenai beberapa orang yang terluka dalam kekacauan tersebut.
Sementara Al Jazeera melaporkan, konfrontasi dengan polisi dipicu ketika beberapa pengunjuk rasa berusaha merobohkan penghalang yang menghalangi mereka mencapai kantor misi dilompatik tersebut.
Para pengunjuk rasa menutupi wajah mereka dan melemparkan batu ke arah polisi antihuru-hara yang menghalangi jalan mereka menuju kompleks di lingkungan kota Lomas de Chapultepec.
Meksiko, pada hari Selasa, mengajukan deklarasi intervensi dalam kasus Afrika Selatan yang menuduh Israel melakukan “genosida” di Mahkamah Internasional.
Protes serupa juga terjadi di seluruh dunia setelah serangan Israel pada Minggu malam terhadap kamp pengungsi di Rafah, yang dianggap sebagai zona aman, menewaskan sedikitnya 45 orang.
Menyusul pemboman mematikan tersebut, Menteri Urusan Militer Israel Yoav Gallant mengumumkan pada hari Ahad bahwa pasukan pendudukan Israel akan melanjutkan operasi militernya di Rafah. (hanoum/arrahmah.id)