TASHKENT (Arrahmah.com) — Yordania menggugat Timnas Putri Iran karena diduga memainkan kiper laki-laki. Hal ini dilontarkan Yordania setelah kalah dalam Kualifikasi Piala Asia Wanita 2022 pada September lalu.
Laga antara Yordania versus Iran berlangsung cukup alot selama 90 menit. Alhasil, adu penalti menjadi penentu siapa yang menang.
Timnas Putri Iran beruntung memiliki kiper Zohreh Koudaei. Pemain berusia 32 tahun itu sanggup menepis dua tendangan lawan sehingga timnya menang 4-2.
Aksi gemilangnya membuat Timnas Putri Iran tampil pertama kalinya di Piala Asia Wanita. Kepiawaian Zohreh Koudaei membaca arah bola memastikan Iran beraksi dalam ajang yang akan digelar di New Delhi, India, pada 2022 itu.
Sayangnya, timbul masalah selepas pertandingan tersebut. Yordania curiga terhadap Zohreh Koudaei yang menurut mereka adalah laki-laki.
Yordania kemudian meminta Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) melakukan penyelidikan terhadap jenis kelamin Zohreh Koudaei.
Tak tanggung-tanggung, Presiden Asosiasi Sepak Bola Yordania Pangeran Ali Bin Al-Hussein sendiri yang langsung mengajukan gugatan itu.
Pelatih Timnas Putri Iran, Maryam Irandoost buka suara terkait hal ini. Pasalnya, tim medis sudah melakukan pemeriksaan terhadap semua pemain untuk menghindari keraguan itu.
“Staf medis telah dengan cermat memeriksa setiap pemain di tim nasional dalam hal hormon untuk menghindari masalah hal ini, jadi saya memberi tahu semua penggemar untuk tidak khawatir,” ungkap Maryam Irandoost dilansir SportBible, Rabu (17/11/2021).
Maryam Irandoost juga mengatakan ada motif terselubung dari Yordania. Menurutnya, sang lawan tidak mau mengakui kekalahan. Mereka dianggap tak rela kalah karena disebut sebagai tim unggulan yang lolos ke putaran final Piala Asia Wanita 2022.
“Tim Yordania menganggap diri mereka sebagai favorit besar untuk lolos dan ketika mereka kalah itu wajar untuk mencari bantuan dengan alasan palsu dan melarikan diri dari tanggung jawab atas kegagalan ini,” tutupnya. (hanoum/arrahmah.com)