ROTTERDAM (Arrahmah.com) – Kepolisian kafir Belanda membebaskan 11 dari 12 Muslim asal Somalia yang ditangkap di Rotterdam dengan tuduhan “terorisme” menjelang Natal, sementara satu orang masih dalam tahanan.
Beberapa orang dari yang dibebaskan diserahkan ke petugas imigrasi, ujar jaksa Belanda dalam sebuah pernyataan yang diposting di sebuah situs pada Selasa (28/12/2010). Dua masih menjadi tersangka, lanjut pernyataan tersebut.
Para Muslim yang ditangkap berusia antara 19-48, ditahan setelah serangan terkoordinasi di beberapa lokasi termasuk sebuah hotel dan kafe internet pada 24 Desember.
Penggerebekan dilakukan setelah peringatan yang dikeluarkan oleh AIVD, jasa intelijen Belanda, bahwa beberapa warga asal Somalia tengah merencanakan serangan di Belanda.
Tidak ada senjata atau bahan peledak yang ditemukan dan para target tidak mengetahui apapun, ujar jaksa mengakui.
Koran Belanda, De Telegraf mengutip sumber intelijen mengatakan beberapa warga asal Somalia ditangkap setelah merencanakan untuk menembak jatuh sebuah helikopter di dekat basis militer Gilze-Rijen menggunakan RPG.
Namun kini intelijen Belanda menolak untuk memberikan komentar.
Kemungkinan serangan
Pernyataan jaksa mengatakan bahwa penangkapan yang dilakukan pekan lalu berfokus terutama untuk mencegah kemungkinan serangan.
“Penangkapan diikuti pesan AIVD yang melaporkan bahwa sejumlah Somalis ingin melakukan serangan ‘teroris’ di Belanda pada tanggal 24 dan 25 Desember,” ujarnya.
Tetapi ternyata ketakutan mereka tidka terbukti dan Muslim asal Somalia yang mereka duga merencanakan serangan “teroris” tidak tahu-menahu tentang rencana tersebut. Namun agen intelijen Belanda bersikeras dengan pernyataan mereka dan mereka akan terus mengamati gerak masyarakat asal Somalia yang tumbuh di Belanda. (haninmazaya/arrahmah.com)
keterangan gambar : salah satu warnet yang diserang polisi Belanda saat menangkap Muslim asal Somalia