BAGHDAD (Arrahmah.com) – Irak telah mengancam akan pergi ke PBB jika Turki tidak menarik tentaranya yang disebarkan di daerah dekat kota Mosul, Irak utara, dalam waktu 48 jam.
Baghdad mengatakan penyebaran dilakukan tanpa konsultasi dan merupakan pelanggaran kedaulatan nasional. Sedangkan Perdana Menteri Turki, Ahmet Davutoglu membela tindakan Turki dengan mengklaim bahwa itu merupakan rotasi rutin pasukan di sebuah kamp untuk program pelatihan, lansir BBC pada Ahad (6/12/2015).
Mosul telah berada di bawah kendali Daulah Islam atau yang lebih dikenal dengan sebutan ISIS sejak tahun lalu. Turki mengerahkan pasukannya ke kota Bashiqa yang terletak di dekat Mosul untuk melatih pasukan Kurdi Irak untuk memerangi pejuang ISIS.
“Irak memiliki hak untuk menggunakan semua pilihan yang tersedia, termasuk pergi ke Dewan Keamanan PBB jika pasukan ini tidak ditarik dalam waktu 24 jam,” ujar pernyataan Perdana Menteri Irak, Haider Al-Abadi.
Davutoglu menulis surat untuk Abadi dan berjanji tidak akan mengirim pasukan tambahan dan akan menyetujui penarikan pasukan.
“Ini bukan sebuah kamp baru,” ujar Davutoglu.
“Itu adalah fasilitas pelatihan yang didirikan untuk mendukung perjuangan lokal melawan ‘terorisme’ yang sudah ada, didirikan dengan koordinasi dengan kementerian pertahanan Irak,” lanjutnya mengklaim. (haninmazaya/arrahmah.com)