KURDISTAN (Arrahmah.id) — Mayor Jenderal Sirwan Barzani dari milisi Kursi Peshmerga meminta pasukan Amerika Serikat (AS) harus tetap berada di Irak agar negara itu tidak diserang kelompok militan Islamic State (ISIS) dan diubah mereka seperti Afghanistan.
“Jika pasukan AS dan NATO mundur, hal itu dapat menyebabkan intervensi ulang yang jauh lebih besar, lebih mahal dan lebih sulit nantinya,” katanya seperti dikutip dari The National News (27/1/2023).
“Mereka mungkin telah kehilangan wilayah dan kemampuan untuk menyerang Barat. Tetapi mereka tidak kehilangan hasrat membunuh,” tambahnya.
Barzani meyakini bahwa penarikan pasukan AS akan semakin memberanikan ISIS untuk kembali dapat berkumpul di Irak dan Suriah. Dengan kehadiran AS disana saja, mereka masih berani menyerang.
“Jika AS mengosongkan medan pertempuran di Irak, ISIS akan mengambil kesempatan itu, yang berisiko Irak menjadi Afghanistan yang lain,” ujar sang jenderal.
Terpisah, dalam sebuah wawancara dengan Wall Street Journal pekan lalu, Perdana Menteri baru Irak Mohammed Al Sudani mengatakan militer barat harus tetap di Irak tanpa batas waktu.
Dia menyebutkan bahwa pasukan AS dan asing sangat dibutuhkan untuk melenyapkan ISIS karena hal itu membutuhkan lebih banyak waktu.
Jenderal Barzani setuju dengan apa yang dikatakan perdana menteri, dan menyatakan dukungan Barat sangat penting perannya untuk keamanan Irak.
“ISIS adalah kaum fanatik yang tidak akan pernah menyerah sampai titik darah penghabisan. Mereka akan memanfaatkan setiap kesempatan untuk membangun kembali pijakan mereka dapat melanjutkan agenda mereka,” paparnya.
Jenderal 52 tahun itu menambahkan, meskipun ada konflik di tempat lain, kekuatan Barat harus tetap fokus pada ancaman teror Timur Tengah.
“Ideologi ISIS masih menginfeksi pikiran banyak orang dan ancaman berbahaya bagi orang-orang di Barat,” ujarnya.
“Selama ada pejuang ISIS yang masih beroperasi dan dalam jumlah besar, mereka akan terus menjadi ancaman, dan mereka akan terus menginspirasi pengikut yang lebih berbahaya di Barat,” pungkasnya.
Dia menilai bahwa di Irak masih ada sekitar 7.000 militan ISIS yang sedang menunggu kekuatan barat menyusut dan pergi dari wilayah itu.
Barzani sebelumnya dikenal dengan julukan Harimau Hitam. dia adalah salah satu pemimpin Peshmerga tersohor yang telah berjuang selama satu dekade melawan pasukan Saddam Hussein
Dia pensiun dari tentara pada tahun 2000, tetapi kembali pada tahun 2014 saat ISIS mendeklarasikan kembali kekhilafahan di wilayah Irak dan Suriah yang berhasil dicaplok mereka. (hanoum/arrahmah.id)