JAKARTA (Arrahmah.com) – Sepertinya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono masih memiliki banyak waktu luang selain mengurusi ‘pekerjaan kenegaraan’, bahkan meskipun masalah kesejahteraan rakyat yang masih dibawah rata-rata dengan indikasi banyaknya anak kurang gizi dan rakyat kelaparan serta pengangguran dimana-mana, belum lagi kasus korupsi yang belum juga mampu diberantas, semua itu tak menyurutkan SBY untuk meluncurkan album ke empatnya di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, Senin (31/10/2011), sore ini.
Terkait hal tersebut, banyak tokoh masyarakat yang mengkritik dan menyayangkan rencana SBY yang terkesan berniat menjadi artis tersebut. Salah satunya politisi ‘vokal’ Partai Golkar, Bambang Soesatyo yang menyarankan, alangkah lebih baik Presiden SBY, fokus saja dengan permasalahan bangsa saat ini yang begitu kompleks untuk ditangani. Apalagi, masalah yang menyangkut dengan urusan rakyat.
“Yang dibutuhkan negara ini bukan pencipta lagu, penyanyi atau komposer. Yang didambakan adalah hadirnya pemimpin yang tegas, berwibawa dan pro rakyat. Cukuplah tugas mencipta, membuat lagu atau album itu adalah orang seperti H Oma Irama, Ebit G Ade dan Ariel Peterpan,” sindir Bambang Soesatyo, Senin (31/10/2011).
Bambang juga menegaskan, peluncuran album (ke empat milik Presiden SBY) itu, tidak relevan dengan persoalan yang sedang dihadapi bangsa ini.
“Kemiskinan, pengangguran, konflik keamanan dan ancaman ekonomi global serta ancaman UMKM gulung tikar akibat banjirnya produk-produk impor dan hasil pertanian impor,” tegasnya.
Hal tersebut senada dengan yang diungkapkan Pendiri Partai Demokrat (PD), Sys NS yang menyarankan SBY untuk merangkap jabatan sebagai pesinden, bila album terbarunya ini memiliki misi untuk menghibur rakyat saat kondisi bangsa terpuruk.
“Yang bisa menenangkan hati rakyat lewat lagu, bukan presiden. Akan tetapi pesinden. Seharusnya, Pak SBY lebih memikirkan perut rakyat,” sindir Sys NS, mantan anggota MPR Fraksi Utusan Golongan kepada wartawan di Jakarta, Senin (31/10).
Sys NS mengingatkan, yang perlu dikedepankan bagi Presiden SBY adalah bagaimana bisa membuat rakyat merasa ‘kenyang’ perutnya. Bukan hanya itu, Presiden Yudhoyono diharapkan mampu meredam kegelisahan rakyat, dan pikiran masyarakat.
Sementara itu, Politisi senior Permadi menilai langkah SBY membuat album lagu merupakan upaya untuk mempersiapkan diri jika lengser dari jabatannya.
“Wah Pak Beye (sapaan SBY) sudah mempersiapkan diri, kalau lengser, mau jadi pencipta dan penyanyi kayak Ebiet (penyanyi Ebiet G Ade),” kata Permadi seperti yang dikutip tribunnews.com, Senin (31/10).
Pada kesempatan itu mantan anggota DPR dari Fraksi PDIP ini becanda dengan meminta SBY agar dia dibuatkan sebuah lagu. “Ada lagunya Kabinet amburadul nggak ya,” katanya.
Seperti diketahui, Album berisi lagu-lagu ciptaan SBY akan diluncurkan di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, Senin (31/10/2011), sore ini. Acara peluncuran album lagu SBY terbaru yang bertajuk “Harmoni” akan dihadiri sejumlah selebriti diantaranya Afgan, Sandhy Sondoro, dan Joy Tobing.
Ini adalah album keempat Pfresiden setelah album lagu yang sama diluncurkan pada tahun 2006 dengan album Rinduku Padamu, pada 2007 bertajuk Majulah Negeri, dan pada 2010 lalu berjudul “Ku Yakin Sampai di Sana”.
Sindiran lain juga diungkapkan Anggota Komisi III DPR Fraksi PKS, Nasir Djamil mengatakan semestinya SBY harus pula keluarkan album soal Lapindo.
“Seharusnya pak SBY buat lagu juga tentang Lapindo,”ujar Nasir kepada Tribunnews.com, Senin (31/10).
Tidak hanya itu, bahkan Nasir berpendapat semestinya Presiden SBY juga meluncurkan sinetron terbarunya berjudul “Menteri Yang Tertukar”.
“Seru tuh kalau sinetron menteri yang tertukar bisa ditayangkan. Sebab menteri yang tertukar itu lebih ril ketimbang harmoni,” pungkasnya. (dbs/arrahmah.com)